Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kerugian Hero Supermarket Melonjak jadi Rp 1,21 Triliun pada 2020

PT Hero Supermarket Tbk. sepanjang 2020 mencatat rugi Rp 1,21 triliun, atau lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai Rp 28,21 miliar.

11 Maret 2021 | 14.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hero Supermarket. Dok TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk. sepanjang tahun 2020 mencatat rugi Rp 1,21 triliun. Kerugian itu jauh lebih besar ketimbang yang dibukukan emiten retail dengan kode saham HERO tersebut pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 28,21 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laporan keuangan perusahaan memperlihatkan pendapatan dari pemilik Hero Supermarket dan Giant ini jeblok 26,98 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 8,89 triliun pada 2020. Padahal di tahun 2009, pendapatan perusahaan mencapai Rp 12,18 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun penjualan makanan merosot paling tajam, sebesar 32,67 persen yoy menjadi Rp 6,05 triliun. Sementara penjualan nonmakanan turun 10,98 persen yoy menjadi Rp 2,84 triliun.

Pada akhir tahun 2020 tercatat jumlah aset HERO senilai Rp 4,83 triliun. Angka itu menyusut 20,08 persen ketimbang akhir tahun sebelumnya Rp 6,05 triliun. Ekuitas perseroan turun 49,41 persen menjadi Rp 1,85 triliun, sementara liabilitas menanjak 24,95 persen menjadi Rp 2,98 triliun.

Manajemen HERO menjelaskan, persediaan produk perseroan turun sebesar 29 persen menjadi Rp 456,6 miliar pada 2020. Hal ini karena adanya penurunan pembelian persediaan dan kenaikan provisi inventory pada akhir tahun.

Sepanjang tahun 2020, HERO telah menjalankan sejumlah langkah efisiensi lini bisnis retail makanan agar tak terlalu tertekan dampak pandemi Covid-19. Direktur Hero Supermarket Handrianus Wahyu Trikusumo menjelaskan pihaknya terpaksa menutup beberapa toko Giant di beberapa tempat. 

Di sisi lain, perseroan terus memperkuat lini bisnis retail di sektor kesehatan dan kecantikan. Handrianus menyatakan, hal tersebut merupakan proses transformasi bisnis yang sedang dilakukan oleh perseroan.

"Untuk memastikan bahwa kami dapat bersaing secara efektif dalam bisnis ritel makanan di Indonesia,” kata Handrianus, seperti dikutip dari surat pemberitahuan ke Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 Maret 2021. Langkah efisiensi HERO ini juga meliputi penataan ulang toko untuk memastikan Giant memenuhi preferensi konsumen.

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus