Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bali - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonedia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, terjadi penurunan produktivitas sawit pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Eddy mencatat, hingga Agustus 2024, produksi sawit nasional berada di angka 34,7 juta ton. Sedangkan, tahun lalu produksi sawit mencapai 36,2 juta ton pada periode yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Indonesia sebagai produsen sawit dunia mengalami stagnasi produksi sawit selama beberapa tahun terakhir,” ujar Eddy dalam acara 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024), Kamis, 7 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, penurunan produktivitas ini terjadi akibat kurang efektifnya program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dijalankan selama beberapa tahun terakhir. Ia menuturkan, meskipun kondisi cuaca lebih baik daripada tahun sebelumnya, produksi sawit ini belum akan meningkat secara singkat.
Penurunan produktivitas sawit ini terjadi saat pemerintah tengah berencana merealisasikan kebijakan B40. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan optimistis dapat merealisasikan kebijakan ini Januari tahun depan.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan akan fokus pada ketahanan energi dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk mendukung pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. Fokus ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi.
"Saat ini masih di B35, tapi ada rencana untuk naik ke B40, B50, dan B60. Tentu hal ini membutuhkan kebijakan pendukung, termasuk terkait bahan baku biosolar yang berasal dari kelapa sawit. Kita akan mendorong pelaku usaha yang belum mengekspor produk sawitnya untuk memasarkan di dalam negeri sebagai bahan baku biosolar," kata Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Selain meningkatkan biodiesel, upaya lain yang akan dilakukan pemerintah untuk mewujudkan swasembada energi adalah dengan peningkatan lifting minyak dan konversi kendaraan yang berbahan bakar minyak ke listrik.
Rizki Yusrial berkontribusi dalam artikel ini.