Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menjadi Khatib Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Raya K.H. Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam khotbahnya, Nusron menekankan bahwa dalam mengelola suatu negara, pemerintah berkewajiban mengelola kekayaan negara dengan seadil-adilnya. Termasuk salah satunya dalam menata tata ruang pertanahan. "Harta negara itu, tidak boleh numpuk kepada kalangan orang kaya yang itu-itu saja," ujar Nusron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, harta negara itu harus diberikan secara merata kepada masyarakat. Khususnya rakyat dengan kategori miskin sesuai syariat Islam. Untuk mewujudkan pemerataan itu, ujar dia, ATR/BPN akan menata ulang pemberian hak guna usaha (HGU,). "Sesuai arahan Bapak Presiden, di mana kami diminta untuk menata ulang setiap pemberian hak guna usaha," ucapnya.
Lebih lanjut, Menteri kelahiran Kudus, Jawa Tengah itu mengatakan bahwa salah satu penataan ulang HGU itu adalah memberikan kemudahan izin bagi para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sementara bagi pengusaha korporasi, Nusron akan mengajukan syarat yang lebih sulit.
"Jadi spiritnya yang gede jangan memakan atau mematikan yang kecil. Seperti hewan binatang buas yang saling memakan satu sama lain," tuturnya.
Ke depan, Nusron juga berencana menaikan presentase plasma yang harus diberikan pengusaha besar untuk masyarakat. "Jadi yang sekarang plasma masih 20 persen, nanti kita naikan jadi 30 bahkan 50 persen," ujar dia saat ditemui usai pelaksanaan salat Idul Fitri atau salat Id.
Selepas melaksanakan salat Idul Fitri ini, Nusron Wahid mengatakan akan langsung sowan ke Presiden Prabowo Subianto dan menghadiri gelar griya atau 'open house' di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan acara open house oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum. "Selesai melaksanakan salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya," kata Yusuf Permana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, 30 Maret 2025.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.