Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kirim foto lewat radio

Dengan radiofoto bisa menerima langsung foto dari luar negeri yang diproduksi UPI. radiofoto bisa dibeli lewat antara. kini 12 koran di Indonesia menggunakan unifax II. (md)

1 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARIAN Suara Merdeka, Semarang, mulai mantap. Dengan oplah sekitar 100 ribu lembar, surat kabar berusia 33 tahun ini menyatakan berani bersaing dengan koran ibukota. "Paling tidak dalam hal aktualitas foto berita luar negeri," kata Soewarno, pemimpin redaksinya. Keyakinan itu didukung kemampuan Suara Merdeka yang sejak tahun lalu lebih cepat menerima foto dari UPI lewat perwakiian Hong Kong. Dengan alat penerima foto produksi kantor berita AS merk Unifax II, yang harganya Rp 19 juta itu, Suara Merdeka koran pertama di Jawa Tengah yang menggunakannya, sejak Mei 1982. Sebelumnya Suara Merdeka hanya menerima 1-4 foto. Itu pun dikirim sehari sekali dengan pesawat udara via Antara pusat. Sejak tahun lalu koran tersebut mampu menerima 16-20 foto sehari, yang dikirim 4 kali, pukul 05.30, 12.00, 17.00, dan 20.00. Dengan begitu, aktualitas terkejar. Peralatan elektronik radiophoto produksi UPI yang dibeli lewat Antara itu hanya bisa digunakan dengan frekuensi gelombang yang dikuasai kantor berita tersebut. Karena itu, pembayaran langganannya juga lewat Antara, yang memperoleh hak monopoli memasarkan produk UPI berdasarkan SK Menteri Penerangan 1972. "Dengan peralatan mutakhir itu, gengsi surat kabar naik dan menambah kepercayaan pembaca. Itu juga salah satu faktor kenaikan oplah," kata Soewarno lagi. Selain itu, Suara Merdeka juga membeli dua alat pengirim foto, merk S-16, juga buatan UPI … Rp 9 juta. S-16 dapat dijinjing sehingga memungkinkan seorang reporter (di mana pun-ia berada) dapat mengirimkan foto ke kantornya. Pengiriman foto dengan alat itu menggunakan frekuensi gelombang komersial. Pemancar milik Antara di Cengkareng, yang khusus melayani pesawat S-16, sebenarnya sudah diresmikan 7 September lalu. Pemancar itu belum digunakan sebab pemasangan peralatan di daerah belum rampung. Kabel yang menghubungkan Cengkareng kantor pusat di Wisma Antara diharapkan baru bulan depan terpasang. Karena itu, pengiriman "foto domestik" lewat radiophotobelum dapat dilakukan. Karena pemancar Cengkareng belum berjalan, Antara masih menandalkan pesawat terbang. Foto dikirim oleh S-16 yang dimiliki 10 cabang di kota-kota besar ke pusat. Setelah dicetak Unifa-ll dan diseleksi, dikirim via pesawat udara. Hanya sesekali Antara mengirim foto ke 21edan dan Irian Jaya dengan radiophoto menggunakan telepon dengan biaya pengiriman sangat mahal: Rp 30.000 per lembar. Radiophoto bukanlah investasi baru bagi kantor berita nasional ini. Pada 1972 Antara sudah menggunkan sebuah pesawat penerima foto, juga bikinan UPI, tapi hanya dapat menerima dalam bentuk negatif. Ketika itu Antara harus mencetak lebih dulu, baru mengirimkannya ke langganan dengan kendaraan darat atau pesawat udara. Delapan tahun kemudian Antara memutuskan membeli Unifax-II, satu di antara beberapa merk yang ditawarkan. Dengan demikian, Indonesia merupakan negara kedua di Asia yang menggunakan Unifax- II sesudah Jepang. Kini 12 di antara 30 pesawat dibeli koran Jakarta dan daerah, antara lain Kompas, Sinar Harapan, Berita Buana (Jakarta), Kedaulatan Rakyat (Yogya), Suara Merdeka (Semarang),- Analisa (Medan), Haluan (Padang), Pedoman Rakyat (Ujungpandang), Surabaya Post, Banjarmasin Post. Peralatan mutakhir itu mengutamakan efisiensi. Lebih sedikit waktu terbuang, lebih banyak foto diterima. Selain itu, biaya pengirimannya lebih murah. Dengan pesawat udara biaya per lembar foto Rp 500, dengan Unifax-II hanya Rp 400. Keuntungan koran daerah: penerimaan gambar langsung dari Hong Kong lebih bagus ketimbang dari Jakarta - sebab udara di daerah lebih bersih. Hanya dengan memencet sebuah tombolnya, Unifax-ll bekerja secara otomatis. Menerima foto, memotong, dan menumpuknya sekaligus. Dari kantor pusat UPI di Dallas, AS, foto dikirim ke Indonesia (Antara pusat dan cabang-cabang serta koran-koran pemilik Unifax-II), via Hong Kong, dengan menggunakan gelombang radio. Pada saat bersamaan, Unifax II mencetak foto positif berikut keterangannya - hanya 14 menit sejak foto dikirim. Selain dengan gelombang radio, Juga bisa dengan saluran satelit, telepon, atau jalur ORARI (radio amatir). Tapi ada ketentuan Perumtel yang melarang penggunaan jalur terakhir. Cara bekerja Unifax-II menarik. Frekuensi gelombang radio yang bernada tinggi-rendah tit-tut-tit-tut menggerakkan jarum yang menggoreskan tinta pada kertas electrographic. Ada 392 garis untuk membuat foto ukuran satu inci. Frekuensi untuk menggambar garis putih adalah 1.500 Hz, untuk melukis garis hitam 234 Hz. Lama penerimaan ditentukan besar-kecilnya ukuran foto. Koran Waspada (Medan) lebih dulu menggunakan Unifax-II dan S-16 daripada Suara Merdeka, yakni sejak awal 1982. Tapi alat mahal itu ikut hangus ketika kantor Waspada terbakar lima bulan kemudian. Sejak itu Waspada menerima foto dalam dan luar negeri dari Antara cabang Medan. Menurut Ammary Irabi, wakil pemimpin redaksinya, pengamatan foto UPI kadang-kadang lemah dibanding AP yang juga dibeli Waspada. "Tapi kita 'kan bisa memiih yang terbaik, UPI atau AP," katanya. Biarpun menggunakan radiophoto, koran-koran daerah tampaknya masih sulit bersaing dengan surat kabar ibukota - padahal ambisi untuk itu ada. Hal itu terbukti dari pamor surat kabar pemilik Unifax-ll dan S-16 yang belum juga tampak. Apalagi "intervensi' koran Jakarta masih cukup "ganas". Entah bila kelak pemancar Antara di Cengkareng sudah berfungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus