Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ambisi "juru selamat kedua"

Sun myung moon, pendeta asal korea selatan bermukim di amerika mendirikan grup perusahaan pers news world yang menangani the washington times, the new york tribune, the midle east, dll.(md)

1 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK hanya bisnis, pengaruh juga akan direbut orang Korea di luar negeri. Lewat surat kabar, kedua hal itu akan diraih, misalnya, oleh Sun Myung Moon, pendeta asal Korea Selatan yang sudah 10 tahun bermukim di Amerika. Sukses di lebih dari 150 bidang usaha, imam Gereja Persekutuan (GP) - nama aliran Kristen yang didirikannya 1954 di Korea Selatan - itu berambisi meluaskan "mahab"-nya ke seluruh dunia. Pekan lalu, atas nama News World Communication Inc., nama grup perusahaan pers yang dimilikinya, dia baru saja menyelenggarakan Pertemuan Media Internasional yang dihadiri sekitar 500 wartawan dari 92 negara di Karthangena, Kolumbia, Amerika Latin. Hasil pertemuan itu belum tersebar luas, tapi News World milik Moon dan pengikutnya, yang antara lain menaungi koran The Washington Times terbit 1982 di Washington DC dan The New York Tribune serta Noticial del Mundo, yang terbit di negara bagian New York, belakangan ini memang sering disorot. Banyak orang tua dan kalangan gereja ortodoks di AS khawatir surat kabar itu akan dimanfaatkan Moon sebagai corong meluaskan ajarannya yang mereka nilai sesat. Bahkan Majelis Gereja Korea Selatan menilai ajaran GP, yang mempercayai bahwa kelak akan lahir juru selamat kedua setelah Yesus, dianggap "lebih buruk dari setan". Toh pria bertubuh gemuk dan disanjung sekitar 40.000 pengikutnya di AS (sekitar 3 juta di seluruh dunia), karena dianggap bakal menjadi juru selamat kedua itu, tak peduli. Tingal di sebuah rumah besar berkamar 25 di Irvington, New York, ayah delapan anak itu tetap sibuk "dakwah" dan meluaskan jaring surat kabarnya. Maret lalu Moon, yang diketahui sangat antikomunis, merestui penerbitan koran mingguan baru di Cyprus, The Middle East Time. Lebih banyak berkantor di Times Tribune Corporation (penerbit The Washington Times dan The New York Tribune) di New York, 'Bapa' yang eksentrik itu menempatkan tangan kanannya, Bo Hi Pak, pensiunan kolonel AB Korea Selatan, sebagai pengawas di koran baru tersebut. Pak lalu mengajak Thomas Cromwell, juga pengikut GP, bekerja sama menerbitkan mingguan yang, seperti koran Moon lainnya, disebut-sebut akan "independen" itu. Malah Cromwell menegaskan: "tak ada misi agama" dalam mingguan yang kini oplahnya 6.000 eksemplar itu. "Tujuan kami menyiarkan informasi yang tak berat sebelah tentang Timur Tengah," katanya pada wartawan TEMPO di Washington. Untuk itu, Cromwell menunjuk Dana Watkins, salah seorang wartawan senior, menjadi pemimpin redaksi The Middle East Time. Adalah Watkins yang menjamin, ketika ia menerima sejumlah wartawan dan penulis profesional buat koran baru itu, bahwa koran itu akan bebas dari campur tangan Moon dan pengikut-pengikutnya. Namun, tak urung, setelah beberapa kali penerbitan, seorang wartawan kawakan akhirnya keluar dari surat kabar itu, setelah menerima surat penjelasan dari kawannya tentang siapa di belakang media tersebut. Tentu belum bisa dipastikan apakah itu tanda ketidakindependenan. Cromwell sendiri mengakui, "banyak yang suka dan tidak suka" pada koran mereka. Kenapa anti-Arab? "Yah, orang Israel bilang kami anti-Israel," tukasnya. Reaksi seperti itu agaknya ditanggapi biasa oleh Moon dan pengikutnya. Ambisi mereka, "menyatukan umat manusia di bawah satu kepemimpinan teokratis tanpa pembedaan gereja dan negara", tak surut karena itu. Lebih-lebih semua koran itu tetap masih rugi sampai saat ini. Sebuah sumber mengatakan New World rugi sekitar Rp 200 juta setiap bulan dalam usaha persuratkabaran ini, tapi itu semua tetap tak soal. Subsidi terus mengalir dari kocek ribuan pengikut yang bergerak di berbagai tempat dan lapangan usaha - dari penjual buku pinggir jalan sampai pengusaha kembang. Ketika koran mereka menerbitkan potret wawancara dengan Presiden Reagan, sesaat setelah pemilihan presiden, itulah agaknya dasar pegangan mereka bahwa media itu penting buat mencapai cita-cita. Terbukti kemudian sumbangan terus mengalir. Tak pasti berapa hasil yang diperoleh oreanisasi ini setiap bulan. Tapi bahwa ia adalah organisasi dengan dana kuat tak terbantah. Dan itu semua disebar ke berbagai bidang usaha, atau disimpan atas nama Moon di beberapa bank, seperti di The Chase Manhattan Bank. Simpanan dan usaha inilah yang akhirnya menyeret Moon ke pengadilan tahun lalu. Pemilik sebuah kapal pesiar ini dituduh menggelapkan pajak dan kemudian dijatuhi hukuman penjara 18 bulan. Dia naik banding, sambil tetap tak peduli dengan sorotan tukang pajak. Selama lima hari di Kolumbia, Moon, yang pernah mengaku "punya potensi menjadi juru selamat" itu, tampil sebagai tuan rumah yang hangat buat tamu-tamunya. Semua tamu yang diundangnya datang tanpa perlu membayar apa-apa: ada dana khusus dari GP untuk membiayai semua tamu itu mulai dari berangkat sampai pulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus