Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Komdigi Batal Jadi Tuan Rumah AI Global South Forum, Nezar Patria: Masih Ada Tahun Depan

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Artificial Intelegent (AI) Global South Forum yang digelar oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

17 Februari 2025 | 17.42 WIB

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria
Perbesar
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Artificcial Intelegent (AI) Global South Forum yang digelar oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya kami menawarkan untuk 2025 tahun ini ya, tapi Thailand lebih dulu memasukkan proposalnya. Jadi untuk tahun 2025 UNESCO mengadakan di Thailand," ucap Nezar saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati demikian, Nezar menyebut UNESCO menawarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dengan event yang sama tahun depan. Komdigi sedang mempertimbangkan tawaran tersebut dan mencocokannya dengan agenda di 2026 mendatang. "Kami pertimbangkan tawaran itu dan juga melihat kesiapan kita di 2026," ujar Nezar. 

Sebelumnya, proposal untuk menjadi tuan rumah  AI Global South Forum diajukan Indonesia pada saat pertemuan dengan UNESCO pada Februari lalu. Forum yang diselenggarakan UNESCO itu merupakan pagelaran yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) bagi negara berkembang di Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan.

Saat itu, Nezar Patria optimistis bisa menjadi tuan rumah lantaran Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang  berhasil menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) UNESCO.

“Keberhasilan ini adalah bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) yang bertanggung jawab dan beretika,” katanya usai pertemuan dengan Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora UNESCO Gabriela Ramos di Kantor UNESCO, Paris, Prancis, Selasa, 11 Februari 2025. 

Dengan menjadi yang pertama menyelesaikan RAM, kata Nezar, Indonesia satu langkah lebih depan dibandingkan dengan negara lain yang juga ikut dalam festival tersebut. Selain itu, Nezar juga mengatakan bahwa dengan menjadi tuan rumah AI Global South Forum, Indonesia bisa memperkuat posisi dan pengaruhnya sebagai pemain kunci dalam pengembangan AI global.

“Indonesia siap berkontribusi untuk tata kelola AI yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di dunia,” kata Nezar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus