Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai pengusiran Komisi VII terhadap Dirut Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim sebelum rapat dengar pendapat (RDP) pada Senin, 10 April 2023, sebagai perbuatan tidak etis.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk mengusir hanya karena Dirut PHI absen ketika Komisi VII melakukan kunjungan kerja ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada bulan lalu.
"Selain tidak etis, pengusiran itu memunculkan indikasi bahwa absennya Dirut PHI tidak bisa memberikan sedekah dan uang saku saat kunjungan," kata Fahmy kepada Tempo, Selasa, 11 April 2023.
Terlebih, perkara sedekah memang sempat disinggung komisi VII dalam RDP bersama Dirut Pertamina pada Selasa, 4 April 2023, "Setelah kasus sedekah sarung, sekarang pengusiran Dirut PHI" tuturnya.
Perkara sedekah sarung sebelumnya disinggung anggota Komisi VII dari Fraksi Gerinda Ramson Siagian. Dalam RDP saat itu, Ramson bercerita bahwa saat ini sulit mendapat sedekah sarung dari Pertamina karena harus mendapat persetujuan dari Menteri BUMN Erick Thohir. Padahal dalam periode sebelumnya, dia hanya cukup mengirim pesan WhatsApp kepada Dirut Pertamina.
"Sekarang satu sarung pun sudah nggak bisa, katanya harus ke Pak Erick," kata Ramson.
Kurang sedekah itulah yang menurutnya menjadi penyebab timbulnya masalah di Pertamina, seperti kebakaran kilang minyak. Pernyataan Ramson ini menguatkan pendapat anggota Komisi VII dari Golkar, Gandung Pardiman. Dalam RDP saat itu, Gandung menyampaikan ada tiga indikator yang menyebabkan orang selalu mendapat kesialan. Termasuk insiden meledak dan terbakarnya Kilang Pertamina Dumai pada 1 April 2023.
"Pertama, kurang doa. Kedua, kurang syukur dan kurang amal. Dan satu lagi, keempat, banyak korupsi," kata Gandung.
Selanjutnya: Awal mula pengusiran Dirut Pertamina Hulu Indonesia
Adapun pengusiran Komisi VII menjelang RDP pada Senin, 10 April 2023, bermula ketika anggota Komisi VII Nasril Bahar menginterupsi, hingga berujung pada pengusiran Dirut Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim dari forum. Awalnya, Nasril mempertanyakan absennya Nasril ketika Komisi VII melakukan kunjungan spesifik ke Pertamina Hulu Mahakam pada Februari lalu.
"Dirut PHI tidak hadir sama sekali di kunjungan tersebut," ucap Nasril.
Akibat absennya Chalid, kunjungan kerja itu pun tidak menghasilkan apa-apa. Sejak landing pukul 10.00, tidak ada kegiatan sama-sama sekali. Akhirnya pada malam hari, Komisi VII hanya menggeelar FGD yang dipimpin oleh SKK Migas.
"Saya pikir ini pelecehan terhadap parlemen. Sama sekali tidak ada penghargaan komisi VII di depan PHM waktu," ucap Nasril.
Chalid pun meminta maaf. Chalid beralasan ketika Komisi VII datang, dia sedang melakukan rapat pembahasan rencana jangka panjang bersama jajaran komisaris PHI, serta pembahasan insentif untuk program PHI bersama Kementerian ESDM. "Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Komisi VII," ucap Chalid.
Pilihan Editor: Komisi VII Usir Dirut Pertamina Hulu Indonesia, Ini Kronologis Lengkapnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini