Komoditi itu air zamzam

IBADAH haji ke Mekah memang mendatangkan berkah. Hal itu dibuktikan oleh Haji Muhammad Sukri Adnan, 68 tahun, seorang pengusaha real estate asal Madura, yang tahun lalu populer karena membayar zakat Rp 200 juta kepada para fakir yang antre di depan rumahnya. Alkisah, ketika menunaikan ibadah haji, Juni 1992 silam, Sukri Adnan melihat bagaimana air zamzam dibagikan ke kotakota kecil dengan mengerahkan puluhan truk tangki. Timbul ide di benaknya, untuk mendatangkan air berkah itu ke Indonesia. Senin pekan silam, satu kontainer (19.000 liter) air zamzam yang dimpornya sudah dipasarkan di Surabaya dan Probolinggo. Saya akan mendatangkan lima kontainer tiap bulan,'' kata Sukri. Ia memperoleh air itu secara gratis. Biaya yang dikeluarkannya hanya untuk transportasi, yakni US$ 750 per kontainer. Agar modal kembali, ia menjual air yang sudah dikemas (oleh pemerintah Arab Saudi di Mekah) dalam botol 1,5 liter itu seharga Rp 2.500 per botol. Distribusinya dikoordinasi oleh Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, dan pengurus Mesjid Rahmat, Surabaya. ''Begitu dipasarkan, persediaan langsung habis dalam sehari,'' kata Sukri Adnan. Ia boleh bangga sebagai satusatunya penyalur air zamzam di luar Arab Saudi. Lobinya di sana memang kuat, yakni Fauzi Yamani, adik bekas menteri perminyakan Syaikh Ahmad Zaki Yamani.