PARA pemodal sektor pariwisata masih menaruh banyak harapan pada Pulau Lombok. Kendati jaringan hotel besar sudah masuk ke sana, seperti Hilton dan Sheraton, toh masih ada yang berani membangun hotel berbintan di sana. Syukur Pudjiadi, misalnya. Kendati kurang berkibar, dia memiliki beberapa apartemen dan hotel di beberapa tempat, termasuk di AS. Lewat PT Juwara Warga Hotel Corporation (JWHC, Jayakarta Tower), Pudjiadi mendirikan Senggigi Palace Hotel (SPH), di Batulayar, Lombok Barat, yang diresmikan Wakil Presiden Sudharmono, Jumat 8 Januari, pekan silam. ''Kami mengharapkan tamunya akan lebih banyak dari mancanegara,'' kata Ramini Y. Prayitno, salah seorang direksi PT JWHC, kepada Diah Purnomowati dari TEMPO. Selama operasi percobaan NovemberwDesember lalu, SPH sudah menampung tamu dari Jerman, AS, Jepang, dan lainlain, yang tinggal di sana kabarnya sampai dua pekan. SPH, yang terletak di areal seluas 39.000 mu22, memiliki sembilan bungalow (masingmasing terdiri dari delapan kamar) dan empat suite room. Kolam renang, lapangan tenis, dan pusat kebugaran juga ada. Untuk hotel yang menelan investasi Rp 8,3 milyar ini, JWHC memperoleh pinjaman dana dari Bapindo Rp 5,4 milyar, sisanya dari modal sendiri. Pinjaman itu untuk jangka sembilan tahun. Direksi SPH optimistis, titik impas akan tercapai setelah tiga tahun beroperasi. Sepanjang tahun 1993 ini, Ramini memperkirakan tingkat huniannya akan 50%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini