Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Koperasi Desa Merah Putih akan Beroperasi 12 Juli 2025

Pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia, Koperasi Desa Merah Putih akan diluncurkan. Apa Beda dengan Koperasi Lainnya?

9 Maret 2025 | 18.18 WIB

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan keterangan media soal pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih didampingi oleh Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri PPN/Bappenas Febryan Alphyanto Ruddyard, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dab Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi  di Kementerian Koperasi, 6 Maret 2025. Tempo/Dian Rahma
Perbesar
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan keterangan media soal pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih didampingi oleh Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri PPN/Bappenas Febryan Alphyanto Ruddyard, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dab Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kementerian Koperasi, 6 Maret 2025. Tempo/Dian Rahma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Antara, dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada hari Kamis, 6 Maret 2025, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa rencana untuk membentuk 70 ribu koperasi pada tahun ini akan dilaksanakan dengan tiga pendekatan, yaitu membangun koperasi baru, meremajakan koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang sudah ada. Pendekatan ini akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengenai modal awal koperasi, Budi Arie menjelaskan bahwa pembiayaan akan dilakukan melalui berbagai alternatif, seperti dana desa, APBN, APBD, dan pinjaman dari bank-bank Himbara.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa pemerintah akan membentuk tim khusus untuk memfasilitasi pembentukan koperasi di setiap desa. Selama proses ini, musyawarah desa akan diadakan untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam pendirian koperasi sebanyak mungkin.

“Kemenkop juga nantinya memberikan modul-modul pelatihan dan lain-lain termasuk penyusunan pengurus koperasi,” ujar Ferry.

Ferry menambahkan bahwa pengurus koperasi akan diberikan pelatihan modern untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola koperasi secara lebih efektif dan efisien. Pelatihan ini akan mencakup pengetahuan dan keterampilan mengenai proses bisnis serta model bisnis, sehingga Koperasi Desa Merah Putih dapat beroperasi dengan berkelanjutan, bergerak lebih cepat, dan mencapai tujuan secara optimal.

Pemerintah gencar dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk pertanian, perikanan, dan hasil ternak yang ada di daerah.

Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan dapat membuka dan mengelola berbagai fasilitas seperti gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, serta distribusi logistik. Selain itu, koperasi ini juga dibentuk untuk menjadi penyalur bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anggota DPR RI Riyono Anggota DPR RI Riyono memberikan apresiasi terhadap rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk mendirikan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, yang bertujuan untuk mendorong perekonomian desa dan memberikan manfaat bagi para petani.

"Koperasi Desa Merah Putih sebagai wadah bisnis dan pelayanan dengan modal awal Rp3–5 miliar secara teori bagus dan bisa menggerakkan ekonomi perdesaan, petani akan diuntungkan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 5 Maret 2025.

Riyono menambahkan bahwa koperasi merupakan pilar utama ekonomi perdesaan, lahir dari masyarakat kecil dengan tujuan yang mulia untuk kesejahteraan bersama. Dalam penerapan koperasi ini, ia menekankan bahwa petani, nelayan, dan pemuda desa yang memiliki kompetensi serta integritas perlu berkontribusi untuk menjadi pilar kebangkitan ekonomi desa.

Riyono juga menyatakan bahwa rencana Presiden Prabowo Subianto harus dipersiapkan dengan matang, karena visi beliau yang mendukung ekonomi desa sesuai dengan Astacita membangun dari desa.

“Kami di DPR meminta kepada para menteri untuk menerjemahkan dan menyiapkan dengan baik semua langkah teknis dan operasionalnya. Kunci kemajuan koperasi adalah SDM yang andal, ajak pemuda tani dan nelayan serta ibu–ibu untuk membentuk koperasi ini," ujar Riyono.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus