Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Laba Astra Otoparts Naik 116,9 Persen di 2022, Jadi Rp 1,32 Triliun

Astra Otoparts membukukan laba bersih tumbuh 116,9 persen (yoy) menjadi Rp 1,32 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp 611,34 miliar pada 2021.

22 Februari 2023 | 12.42 WIB

Pengunjung memadati booth PT Astra Honda Motor di pameran Indonesia Motorcycle Show, 2 November 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pengunjung memadati booth PT Astra Honda Motor di pameran Indonesia Motorcycle Show, 2 November 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (kode saham : AUTO), membukukan laba bersih tumbuh 116,9 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1,32 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp 611,34 miliar pada 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023, laba tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang tumbuh 22,62 persen yoy menjadi sebesar Rp 18,57 triliun dari sebelumnya Rp 15,15 triliun.pada 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun, pendapatan dari pihak ketiga yang mencakup penjualan lokal dan ekspor naik 21,64 persen yoy menjadi Rp 12,01 triliun pada 2022.

Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi tumbuh 24,46 persen yoy menjadi Rp 6,56 triliun pada 2022, dengan kontribusi dari PT Astra Honda Motor (AHM) sebesar Rp 3,70 triliun dan PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp 1,68 triliun.

Segmen manufaktur komponen otomotif mendominasi penjualan AUTO senilai Rp 10,35 triliun, disusul perdagangan sebesar Rp 8,22 triliun pada 2022.

Namun demikian, pertumbuhan pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang tumbuh 19,55 persen yoy menjadi Rp 15,89 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp 13,29 triliun pada 2021.

Dari sisi neraca, AUTO mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 18,52 triliun pada Desember 2022 dari sebelumnya Rp 16,94 triliun pada akhir 2021, yang ditopang oleh naiknya kas dan setara kas, piutang usaha, serta persediaan perseroan.

Di sisi lain, jumlah liabilitas turut meningkat menjadi Rp 5,46 triliun pada akhir 2022 dari sebelumnya Rp 5,10 triliun pada 2021, seiring pertumbuhan utang usaha, liabilitas akrual dan provisi, serta liabilitas jangka panjang.

Sementara itu, posisi ekuitas tumbuh dari Rp 11,84 triliun menjadi Rp 13,05 triliun pada akhir tahun 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus