Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan laba sebesar Rp 55,8 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut naik dari perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 55,06 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bank Mandiri membukukan kinerja yang terjaga dengan baik dengan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun atau tumbuh positif 1,31 persen secara year on year,” ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo dalam pemaparan kinerja kuartal IV 2024 Bank Mandiri yang digelar secara virtual pada Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyitir laporan Bank Mandiri, perusahaan mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 102 triliun atau tumbuh 6,12 persen secara tahunan. Sementara pendapatan non-bunga sejumlah Rp 42,3 triliun atau meningkat 4,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit Bank Mandiri tercatat Rp 88 triliun atau tumbuh 3,77 persen secara tahunan.
Sementara itu, Bank Mandiri juga mencatat realisasi penyaluran kredit secara konsolidasi sepanjang 2024 sebesar Rp 1.671 triliun. Angka itu tumbuh 19,5 persen secara tahunan atau year on year. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri ditopang oleh segmen wholesale atau korporasi dan juga segmen retail serta anak perusahaan.
Pada segmen wholesale, perusahaan dengan kode saham BMRI ini mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 913,3 triliun atau naik 25,5 persen secara tahunan. “Selain dari segi wholesale, pertumbuhan ini juga diperkuat oleh segmen retail dan juga anak perusahaan yang mencapai Rp 757 triliun dengan pertumbuhan 13 persen,” kata Sigit.
Bank Mandiri juga mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024. Angka itu turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya. “Profitabilitas juga terjaga dengan baik yang ditunjukkan oleh return on equity yang mencapai 24,2 persen,” ujar Sigit.
Sigit menerangkan, pertumbuhan positif Bank Mandiri juga diiringi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). “DPK atau dana masyarakat mencapai Rp 1.699 triliun atau tumbuh 7,73 persen secara year on year,” katanya. Angka itu meningkat dibandingkan DPK pada 2023 yang sebesar Rp 1.576,95 triliun.
“Pertumbuhan DPK perseroan yang kuat di tengah ketatnya likuiditas di industri semakin memberikan optimisme kepada kami karena didorong oleh dana murah atau CASA (Current Account Saving Account),” ujar Sigit. Peningkatan rasio CASA Bank Mandiri pada 2024 mencapai 80,3 persen atau tumbuh 91 basis poin secara tahunan.
Adapun total aset bank pelat merah ini pada 2024 tercatat sebesar Rp 2.427 triliun. Total aset Bank Mandiri naik 11,6 persen dibandingkan aset pada tahun sebelumnya, yakni Rp 2.174,22 triliun.
Pilihan Editor: Ciri-ciri Pinjol Ilegal yang Perlu Diwaspadai