Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung mengatakan bahwa eskpor biji kopi robusta Lampung pada April 2018 sebesar 4.011 ton. "Jumlah itu mendatangkan devisa sebesar US$ 7,7 juta," kata Ketua Renlitbang AEKI Lampung, Muchtar Lutfie, di Bandarlampung, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perdagangan Lampung, menunjukkan ekspor biji kopi robusta maupun arabika daerah itu menuju beberapa negara terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara tujuan ekspor Lampung antara lain Alzajair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Sementara panen kopi di Provinsi Lampung tahun ini diperkirakan turun sekitar 40 hingga 50 persen akibat intensitas musim hujan cukup tinggi pada tahun lalu.
Baca juga: Ada Rasa Fruity yang Tertinggal Setelah Meneguk Kopi Merapi
Ketua AEKI Lampung mengatakan bahwa panen biji kopi tahun ini turun hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu. "Akibatnya ekspor kopi Lampung juga dipastikan turun pada tahun ini. Tahun lalu ekspor biji kopi mencapai 300 ribu ton dan pada 2018 ekspor diperkirakan turun hingga 50 persen juga," katanya.
Ia mengatakan bahwa penurunan produksi komoditas andalan Lampung itu salah satunya dipengaruhi faktor cuaca ekstrem yang terjadi pada tahun lalu berupa curah hujan cukup tinggi, sehingga bakal buah tanaman kopi banyak yang rontok.
Akibatnya, ujar dia melanjutkan, produktivitas tanaman kopi turun dari sebelumnya satu ton per hektare menjadi 500 kg. Bahkan ada wilayah di Lampung, hasil panen kopinya hanya 250 kg/ha.
Juprius mengatakan penurunan hasil panen kopi tahun ini juga tidak dibarengi oleh kenaikan harga biji kopi yang masih bertahan Rp25.000/kg di tingkat petani.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000-120.000 ton per tahun dengan luas areal kopi mencapai 163.837 hektare.
ANTARA