Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Minta Bio Farma dan BPPT Kebut Produksi Alat Tes Swab

Luhut meminta BPPT serta Bio Farma menggebut produksi alat tes swab dengan metode PCR dan alat tes cepat atau rapid test.

3 Oktober 2020 | 11.15 WIB

Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hari Kemerdekaan ke-75 RI kali ini diperingati dalam suasana yang berbeda. Musababnya, Indonesia tengah menghadapi cobaan yang berat karena wabah corona. Hal tersebut disampaikannya melalui video pendek yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya. Instagram/@luhut.pandjaitan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hari Kemerdekaan ke-75 RI kali ini diperingati dalam suasana yang berbeda. Musababnya, Indonesia tengah menghadapi cobaan yang berat karena wabah corona. Hal tersebut disampaikannya melalui video pendek yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya. Instagram/@luhut.pandjaitan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) serta Bio Farma mengebut produksi alat tes swab dengan metode PCR dan alat tes cepat atau rapid test. Saat ini, ketersediaan kedua alat tersebut dalam jumlah besar sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Sekarang kita lihat BPPT dan Bio Farma menyusun list apa saja yang dibutuhkan dan impor produk apa saja yang kita batasi,” ujar Luhut pada Jumat petang, 2 Oktober 2020.

Luhut mengatakan kapasitas produksi alat tes virus corona buatan lokal mesti terserap lebih dulu. Selanjutnya, impor diperlukan bila produksi dalam negeri tidak mencukupi.

Bio Farma tercatat telah memproduksi 1,5 juta alat tes PCR. Angka produksi itu akan didorong naik hingga 3,5 juta unit per bulan.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Luhut mengatakan Bio Farma mesti menjaga stok reagen. Reagen diperlukan sebagai ekstraksi saat mengecek spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan timnya siap memproduksi beberapa produk pemindaian secara massal. “Beberapa produk yang digunakan untuk screening seperti tes rapid telah dapat diproduksi secara massal,” katanya.

Ia menjelaskan, BPPT bekerja sama dengan tiga perusahaan. Ketiganya ialah PT Prodia, PT Tempo Scan Pasific, dan PT Padma.

Kerja sama ini untuk meningkatkan produksi alat tes cepat hingga lebih dari 2 juta alat per bulan. Dengan peningkatan produksi tersebut, negara digadang-gadang bisa memenuhi kebutuhan pengetesan 6 juta spesimen per bulan dengan asumsi 200 tes per hari. Sedangkan untuk alat tes PCR, Hammam mengatakan BPPT dan Bio Farma saat ini mampu memproduksi 1,5 juta unit per bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus