Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini Indonesia telah memulai penghiliran rumput laut. Ia menargetkan sembilan tahun lagi atau pada 2033 Indonesia mampu meraup keuntungan sebesar US$ 19 miliar dari ekspor rumput laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menurut saya di 2030 atau 2033 kita bisa ekspor dari sini (rumput laut) dan mendapat US$ 19 miliar," katanya saat menghadiri acara Accelerating The Upstream-Downstream Integration of The Seaweed Industry di Bali, Rabu, 22 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun proyek penghiliran rumput laut yang sedang dikembangkan pemerintah berada di Nusa Tenggara Barat seluas 600 ribu hektare. Ia mengatakan, bahwa di lokasi percontohan ini nantinya siap ditanami rumput laut. "Belum lagi nanti kami hitung di tempat lain," ujarnya.
Luhut optimistis penghiliran rumput laut ini bisa menyamai pencapaian pemerintah saat melakukan penghiliran pada nikel di 2014. Ia menyebut sebelum adanya penghiliran nikel, nilai ekspor produk alam itu hanya mencapai US$ 1,5 miliar per tahun. "Tahun lalu, ekspor (nikel) kita ada di kisaran US$34 miliar per tahun. Dan kami yakin ekosistem nikel di 2030, ekspornya bakal mencapai US$70 miliar. Rumput laut juga akan seperti nikel," ujarnya.
Ia menilai, rumput laut merupakan masa depan untuk masyarakat Indonesia bahkan masa depan global. Karena itu, ia meminta agar panen rumput laut bisa lebih cepat dilakukan, dari yang awalnya membutuhkan 45 hari menjadi 30 hari.
Luhut mengungkapkan, salah satu upaya percepatan itu dapat dilakukan melalui sejumlah penelitian. Dengan percepatan itu, ucapnya, para nelayan bisa memanen rumput laut sepanjang tahun, sehingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bisa terbuka. "Apalagi 62 persen rakyat kita tinggal di pesisir, di sana angka kemiskinan dan stunting cukup tinggi," katanya. Oleh karena itu, kata Luhut, penghiliran rumput laut ini bisa dijadikan peluang untuk mengurangi kemiskinan.
Saat ini, proyek penghiliran rumput laut sedang dibahas untuk jadi salah satu proyek strategis nasional. Alasannya karena budi daya rumput laut ini bisa membuka lapangan pekerjaan. "Kalau ini kita buat 1,2 juta hektare secara bertahap, kita bisa mempekerjakan langsung hampir 1 juta orang," ucapnya.