Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana menempuh pembelian kembali saham atau buyback sebanyak Rp 150 miliar pada tahun ini. Manajemen memastikan langkah ini bakal ditempuh setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 10 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham akan dilaksanakan paling lama 12 bulan terhitung sejak hari diselenggarakannya RUPST,” kata Corporate Secretary Susanto dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia, Selasa, 4 Maret 2025. Susanto mengatakan dari Rp 150 miliar ini, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pelaksanaan pembelian kembali saham merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Dari langkah ini, ia berharap bisa memberikan fleksibilitas yang besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien. Buyback ini dilakukan baik melalui Bursa atau di luar Bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia memperkirakan tak akan terjadi penurunan pendapatan yang signifikan usai buyback ini dilakukan. “Perseroan memperkirakan tidak akan terjadi penurunan pendapatan Perseroan yang signifikan akibat dari pelaksanaan Pembelian Kembali Saham tersebut dan tidak berdampak signifikan terhadap biaya pembiayaan Perseroan,” kata dia.
Perseroan akan mengumumkan laporan kinerja 2024 dan laba bersih per saham 2024 nya pada tanggal 7 Maret 2025.
Pilihan Editor: Bisnis Swalayan Tertekan Penurunan Daya Beli