Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua pemimpin perusahaan paham cara bekerja dengan media, padahal kemampuan ini penting ketika mereka berhadapan dengan sorotan kamera atau ditodong mikrofon pewarta berita. Oleh karena itu Tempo Institute bekerja sama dengan Pertamina Training & Consulting mengadakan Media Effectivity for C-Level Training, di Jakarta, 27-28 Februari 2019. Di pelatihan ini Anda akan belajar dan praktik bersama para pakar sehingga mampu mengoptimalkan setiap ruang dan kesempatan yang diberikan oleh media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima orang pakar akan mengajarkan Anda cara bekerja dengan media. Pembicara pertama adalah Johan Budi, Juru Bicara Presiden Jokowi ini akan memberikan cerita dan studi kasus dari sudut pandang seorang praktisi. Lalu, Prita Laura, Konsultan Komunikasi dan mantan presenter Metro TV ini akan mengajarkan teknik bicara di depan media dan publik. Wahyu Muryadi, Chief Communication Officer Tempo Media Group, akan memberikan gambaran peta media dan cara kerja wartawan. Hermien Y. Kleden, Jurnalis Senior dan Mentor Media ini akan membantu Anda memilah pesan layak berita. Sebagai penutup Agung Rulianto, Mantan Wartawan Tempo dan Direktur Produksi Arah.com ini akan mementori Anda praktik dan simulasi konferensi pers yang efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatihan ini akan dilaksanakan di Hotel DoubleTree by HILTON HOTEL, Jl. Pegangsaan Timur No. 17, Cikini, Jakarta Pusat. Pelatihan ini akan dilaksanakan bersama Pertamina Training & Consultan, beberapa kursi sudah diisi oleh C-Level pertamina, maka dari itu sisa kuota pelatihan ini sangat terbatas. Jika Anda berminat mengikuti pelatihan ini, silakan hubungi Shinta (email: [email protected], telepon: 081315070049).
Untuk memahami cara bekerja dengan media, maka seorang pimpinan harus memahami cara kerja mereka. Dengan berfikir layaknya wartawan, maka kita sebagai pimpinan akan lebih mudah memenuhi kebutuhan mereka. Wartawan membutuhkan kutipan pesan kunci yang kuat. Sayangnya tidak sedikit pimpinan yang kurang pandai memilah pesan inti itu, akhirnya isi pesan pun menjadi normatif dan kurang menarik.
Selain lihai memberi pernyataan kunci, seorang pimpinan juga harus mampu menjaga penampilan di hadapan wartawan. Wartawan televisi paling rewel dibanding wartawan tulis atau foto. Wartawan televisi sangat peduli pada penampilan narasumbernya seperti wajah yang bebas minyak, memilih latar belakang yang bagus, pencahayaan, hingga motif dan warna baju pun diperhatikan. Karena wartawan televisi membutuhkan kualitas gambar dan suara yang prima. Jika kualitasnya jelek, maka akan langsung dibuang oleh editornya. Berbeda dengan karya foto yang bisa diedit dengan aplikasi pengolah foto.
Rekaman audio visual sulit untuk dimanipulasi. Untuk itu, pimpinan atau narasumber kunci mesti percaya diri di depan kamera. Ekspresi wajah, gestur tubuh dan intonasi suara menjadi bagian yang sangat penting. Kegagalan menjaga penampilan di depan publik dapat menjadi bumerang.
Untuk itu, Tempo Institute dan Pertamina Training & Consulting memfasilitasi pelatihan ini sebagai kesempatan Anda belajar cara bekerja dengan media, sehingga mampu mengoptimalkan setiap ruang dan kesempatan yang diberikan oleh media.