Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Mendag Budi Santoso Sebut Produk Industri Indonesia Laku Keras Di 5 Negara Ini

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan produk industri Indonesia laku keras dan terus meningkat di sejumlah negara

7 Januari 2025 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perdagangan Budi Santoso (kiri) didamping Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin saat kunjungan kerja di pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 23 Desember 2024. ANTARA/Abdan Syakura

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan sejumlah produk industri Indonesia laku keras dan terus meningkat di sejumlah negara. Pernyataan ini ia sampaikan saat memaparkan capaian kinerja Kementerian Perdagangan 2024 di kantornya pada Senin, 6 Januari 2024.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia memaparkan, secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2024 mencapai US$ 241,25 miliar. Terdiri dari ekspor di sektor migas sebesar US$ 14,34 miliar, dan sektor non-migas sebesar US$ 226,91 miliar. Pada sektor non-migas, sektor industri pengolahan mendominasi ekspor dengan kontribusi sebesar 78,86 persen dari total seluruh nilai ekspor non-migas Indonesia pada Januari-November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun lima negara tujuan utama ekspor non-migas Indonesia adalah China sebesar 23,99 persen, Amerika Serikat (AS) 10,51 persen, India 8,33 persen, Jepang 7,55 persen dan terkecil Malaysia dengan kontribusi 4,11 persen. "Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mendorong penciptaan nilai tambah produk mulai menunjukkan hasil positif," ucap dia.

Budi menyebut, produk non migas yang menjadi langganan ke lima negara tersebut, di antaranya bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati/hewani, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektri, dan kendaraan beserta bagian-bagiannya. 

Menurutnya, surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus pada November 2024 tercatat sebesar US$ 4,42 miliar, dengan total surplus Januari-November 2024 sebesar US$ 28,86 miliar. “Hal ini meningkatkan tingkat optimisme kita bahwa target kinerja perdagangan Indonesia sampai akhir Desember 2004 akan tercapai,” kata Budi.

Ke depan, Budi menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global berada pada kisaran 2,7 persen hingga 3,2 persen, dengan volume perdagangan dunia diperkirakan tumbuh 3,4 persen. Budi menargetkan pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,1 hingga 5,2 persen. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan terus meningkat dalam 5 tahun ke depan dan mencapai 8 persen pada tahun 2029 sesuai target Presiden Prabowo Subianto,” tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus