Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menengok Riwayat LRT Palembang yang Dikritik Ridwan Kamil

LRT Palembang rampung dibangun dan mulai beroperasi ketika perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus 2018.

26 Oktober 2022 | 22.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 30 Maret 2021. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang memberlakukan pengurangan jadwal perjalanan LRT yang semula sebanyak 88 perjalanan menjadi 22 perjalanan mulai 1 April mendatang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang -Beberapa hari lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menjadi sorotan atas kritik tajamnya terhadap LRT Palembang. Ia menyebut LRT Palembang merupakan proyek yang diputuskan tanpa perencanaan matang hingga sepi penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu LRT Palembang dan bagaimana sejarah dan perkembangannya hingga saat ini?

Sejarah Proyek LRT Palembang

LRT Sumatera Selatan atau yang juga dikenal dengan LRT Palembang, mulai dibangun pada 2015. LRT Palembang rampung dibangun dan mulai beroperasi ketika perhelatan Asian Games berlangsung pada Agustus 2018.

LRT Palembang memiliki panjang 24,5 kilometer serta menggunakan lebar jalur 1067 mm, menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring.

Baca juga : Kronologi Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang, Minta Maaf hingga Bantahan Kemenhub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Struktur LRT Palembang terdiri dari jalur sebagian besar merupakan jalur layang, 13 stasiun, dan 1 depo berkapasitas 14 train set yang masing-masing terdiri dari tiga kereta. Setiap kereta diketahui mampu membawa sebanyak 180-250 penumpang yang pengoperasiannya menjadi tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan didalam gerbong kereta di Depo Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, Palembang, Selasa 10 Maret 2020. Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19), PT KAI (persero) Divre III Palembang bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan melakukan disinfeksi di seluruh area gerbong kereta LRT Sumatera Selatan dengan menyemprotkan cairan disinfektan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Mengutip berbagai sumber, pembangunan LRT Palembang diusulkan oleh Gubernur Sumatera Selatan kala itu, Alex Noerdin. Proyek pembangunan LRT Palembang diteken melalui Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2015.

Total 10,9 triliun telah digelontorkan negara untuk pembangunan infrastruktur tersebut yang seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan pembayaran selama empat tahun hingga 2020. 

Perkembangan LRT Palembang: Kemenhub Sebut Justru Naik

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Dedik Tri Istiantara menyebut okupansi LRT Palembang naik signifikan setelah pemerintah meluncurkan layanan angkot feeder New Oplet Musi Emas pada Juni lalu. "Peningkatan penumpang pasca diluncurkannya angkot feeder ini mencapai 25 persen,” ucap Dedik dalam keterangannya pada Senin, 24 Oktober 2022.

Merujuk data Kementerian Perhubungan, Dedik mengatakan rata-rata penumpang harian yang naik menjadi 9.066 penumpang per hari pada periode Juli-Oktober 2022 dari sebelumnya 7.239 penumpang per hari pada Januari-Juni 2022.  

Sementara itu, peningkatan penumpang per stasiun mencapai 26 persen di Stasiun Punti Kayu hingga 40 persen di Stasiun Asrama Haji.

Melihat besarnya antusiasme masyarakat mendorong pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan angkutan pengumpan tersebut. Dedik mengatakan pemerintah akan menambah lima secara bertahap sehingga nantinya akan ada tujuh koridor angkot feeder yang melayani penumpang LRT Sumsel.

“Layanan angkot feeder ini turut melengkapi integrasi antarmoda LRT Palembang setelah sebelumnya terintegrasi dengan layanan bus BRT dan DAMRI,” jelas Dedik.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Sempat Dikritik Ridwan Kamil, Berapa Banyak Penumpang LRT Sebenarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus