Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengumumkan kerja sama dengan TikTok. Melalui kemitraan tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia. Tiktok pun sepakat menyuntikan modal kepada GoTo sebesar lebih dari US$1,5 miliar atau sekitar Rp 23 triliun.
GoTo berharap transaksi itu akan selesai pada kuartal pertama 2024. Kesepakatan ini juga sejalan dengan GoTo untuk memperkuat posisi keuangan dan strategi perseroan demi memperluas cakupan pasar (total addressable market). Keberhasilan yang dihasilkan dari kerja sama GOTO dan TikTok pun dirasakan oleh induk perusahaan, ByteDance.
Profil ByteDance
Dikutip dari situs resminya, ByteDance didirikan Yiming Zhang dan Rubo Liang pada 2012. Mereka melihat peluang di pasar internet seluler yang baru lahir. Mereka pun bercita-cita untuk membangun platform yang dapat memperkaya kehidupan masyarakat. Pada Agustus 2012, ByteDance meluncurkan Toutiao, salah satu produk andalan pertamanya. Meskipun hanya diluncurkan di daerah Cina, tetapi produk ini berhasil meraih kesuksesan.
Setelah sukses dengan Toutiao, perusahaan ini meluncurkan Douyin pada September 2016. Sekitar setahun kemudian, ByteDance mempercepat globalisasi dengan meluncurkan produk video pendek globalnya, TikTok. Dengan cepat, TikTok menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan di luar daratan Cina, terutama di Asia Tenggara. Peluncuran TikTok menjadi tanda peluang baru bagi perusahaan.
Lalu, pada November 2012, ByteDance mengakuisisi Musical.ly dan menggabungkannya dengan TikTok. Saat ini, platform TikTok telah menjadi tujuan utama banyak orang untuk membuat atau menikmati video seluler secara singkat di seluruh dunia. Bahkan, TikTok juga membuka lapangan pekerjaan bagi UMKM melalui TikTok Shop.
ByteDance memiliki misi untuk “Menginspirasi Kreativitas dan Memperkaya Kehidupan”. Perusahaan ini mewujudkan misi tersebut dengan membuat platform yang mudah dan menyenangkan bagi orang-orang untuk terhubung, membuat, serta mengonsumsi konten.
Selain TikTok, ByteDance juga menjadi perusahaan induk platform ternama lainnya, seperti CapCut, TikTok Shop, Lark, Pico, dan Mobile Legends: Bang Bang. Tak hanya itu, ByteDance juga memiliki produk dan layanan khusus untuk pasar Cina, seperti Toutiao, Douyin, Fanqie, Xigua, Feishu, dan Douyin E-commerce.
ByteDance saat ini dipimpin Chairman of the Board, Rubo Liang, dan memiliki lebih dari 150.000 karyawan. Ratusan ribu karyawan induk perusahaan TikTok ini berbasis di hampir 120 kota secara global, antara lain Austin, Barcelona, Beijing, Berlin, Dubai, Hongkong, Jakarta, London, Los Angeles, New York, Paris, Seoul, Singapura, dan Tokyo.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Ramai Sekolah di Amerika Menggugat Meta, Google, Snap, dan ByteDance
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini