Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tes psikologi merupakan salah satu tahapan yang umumnya dilalui oleh para pencari kerja. Tujuan diadakannya tes psikologi, sebagaimana dilansir dari allkindsoftherapy.com, adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan seorang calon karyawan. Selain itu, tes psikologi juga mampu mengidentifikasi permasalahan kognitif dan reaktivitas emosional seseorang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di antaranya banyaknya pilihan tes psikologi, jenis tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) menjadi salah satu yang paling populer. Dilansir dari forbes.com, tes MBTI telah dipilih oleh lebih dari dua juta orang setiap tahunnya sebagai tes psikologi mereka. Tes tersebut dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers pada awal abad ke-20.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari eu.themyersbriggs.com, Briggs terinspirasi untuk mengembangkan tes psikologi setelah bertemu dengan suami Isabel, Clarence Myers. Dalam pandangan Briggs, Clarence memiliki kepribadian yang unik. Clarence memiliki perspektif yang berbeda dari kebanyakan orang dalam memandang dunia. Keunikan tersebut kemudian mendorong Briggs untuk melakukan kajian terhadap beberapa literatur psikologi untuk mengembangkan sebuah teori psikologi.
Dalam proses pengkajian literatur, Briggs bersama Isabel bertemu dengan Carl Gustav Jung, seorang ahli psikologi asal Swiss yang mengembangkan teori psikoanalisis, yang berjudul Psychological Types (1921). Briggs dan Isabel tertarik dengan teori personal difference atau perbedaan kepribadian.
Menurut teori tersebut, meskipun manusia memiliki kepribadian yang sangat acak dan bervariasi, keteraturan masih bisa ditemukan antara satu kepribadian dengan kepribadian lain. Dengan kata lain, kepribadian manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu meskipun tampak sangat acak.
Lebih lanjut, teori Jung mengungkapkan bahwa tiap orang memiliki persepsi dan penilaian yang berbeda-beda. Persepsi melibatkan semua cara untuk menjadi sadar akan hal, orang, kejadian, atau ide. Penilaian melibatkan semua cara untuk sampai pada kesimpulan tentang apa yang telah dirasakan.
Dilansir dari myersbriggs.org, jika orang berbeda secara sistematis dalam apa yang mereka persepsikan dan bagaimana mereka mencapai kesimpulan, maka wajar bagi mereka untuk berbeda dalam minat, reaksi, nilai, motivasi, dan keterampilan mereka.
Briggs dan Isabel tertarik untuk membuat teori Jung tersebut bisa diakses secara langsung oleh banyak orang. Dilansir dari myersbriggs.org, Briggs dan Isabel membawa teori Jung tersebut ke dalam pola berpikir tes MBTI dalam dua indikator:
- Identifikasi preferensi dasar masing-masing dari empat dikotomi yang ditentukan dalam teori Jung.
- Identifikasi dan deskripsi dari 16 tipe kepribadian khas yang dihasilkan dari interaksi di antara preferensi.
Hasil dari analisis psikologis dari dua indikator tersebut membuat tes psikologi MBTI menghasilkan 16 tipe kepribadian yang bisa diakses melalui 16personalities.com. Selain mengakses 16 tipe kepribadian, orang-orang juga dapat menjajal tes MBTI secara langsung di laman tersebut.
NAOMY A. NUGRAHENI