Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produk Domestik Bruto (PDB) atau yang lebih dikenal sebagai Gross Domestic Product (GDP) adalah salah satu konsep utama dalam menghitung pendapatan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GDP ini merujuk pada total nilai produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang berada dalam batas wilayah suatu negara (domestik) dalam jangka waktu satu tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar lebih jelas, berikut ini informasi seputar pengertian GDP, jenis-jenisnya, hingga manfaatnya untuk warga negara.
Pengertian GDP
Berdasarkan e-Modul Ekonomi Kemdikbud yang ditulis oleh Tri Ismiyati, GDP adalah nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Produksi ini berasal dari faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dalam negeri dan juga oleh warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.
Pengertian GDP juga mengacu pada pendekatan perhitungan pendapatan nasional. GDP dianggap sebagai nilai bruto atau total sebelum adanya pengurangan.
Ini berarti bahwa pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa oleh penduduk negara yang beroperasi di luar negeri tidak dihitung dalam perhitungan GDP, seperti yang dijelaskan dalam modul Ekonomi Kemdikbud oleh Anna Monalita de Fretes, S.Pd., M.Pd.
Pada proses perhitungan GDP, hanya barang dan jasa yang diproduksi di dalam negara tersebut yang diambil dalam perhitungan. Sementara itu, produksi yang terjadi di luar negeri oleh warga negara Indonesia tidak termasuk dalam perhitungan GDP.
Sebagai contoh, jika Budi menjual barang di Singapura tetapi merupakan warga negara Indonesia, hasil penjualan tersebut tidak termasuk dalam perhitungan GDP.
Namun, perhitungan GDP mencakup penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing atau perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.
Sebagai contoh, perusahaan tambang Freeport yang berasal dari Amerika Serikat dan beroperasi di Indonesia. Maka, setiap penjualan barang dan jasanya termasuk dalam perhitungan GDP Indonesia.
Rumus Perhitungan GDP
Pada dasarnya, Gross Domestic Product (GDP) merupakan total nilai produksi dari semua produk barang dan jasa yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara selama periode waktu tertentu.
GDP mencakup pendapatan yang berasal dari warga negara asli maupun warga negara asing yang berada di negara tersebut. Dalam konteks ini, rumus umum untuk menghitung GDP adalah sebagai berikut:
GDP = Pendapatan Warga Negara Asli + Pendapatan Warga Negara Asing
Namun, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung GDP, yakni pendekatan pendapatan, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan produksi. Ketiga pendekatan ini memberikan cara berbeda dalam mengukur GDP dari sudut pandang yang berbeda pula.
- Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan fokus pada total pendapatan yang diterima oleh semua faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa. Dalam pendekatan ini, rumus GDP dapat dijabarkan sebagai berikut:
GDP = Upah + Bunga + Pendapatan Sewa + Laba/Profit
- Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran mengukur total pengeluaran yang digunakan untuk menciptakan produksi dalam suatu negara. Rumus GDP berdasarkan pendekatan ini adalah sebagai berikut:
GDP = Konsumsi Rumah Tangga + Pengeluaran dan Investasi Pemerintah + Investasi Perusahaan + (Ekspor − Impor)
- Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi mengukur nilai total produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang tersedia dalam negara, tanpa mempertimbangkan kepemilikan faktor produksi tersebut. Rumus GDP dalam pendekatan produksi dinyatakan sebagai berikut:
GDP = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (Pn x Qn)
Keterangan:
P: Harga Barang
Q: Jumlah Barang
Dengan pendekatan-pendekatan ini, negara dapat mengukur dan memahami sumbangan ekonomi dan aktivitas produksi dalam berbagai aspek yang berbeda, membantu untuk mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan ekonomi nasional.
Jenis GDP
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) terdiri dari dua jenis, yaitu GDP riil dan GDP nominal. Kedua jenis ini memiliki perbedaan dalam rumus perhitungan serta fungsi yang mendasar.
- GDP atau PDB Riil
GDP riil atau PDB riil mengukur nilai total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun dasar tertentu.
Sebagai contoh, saat menghitung GDP tahun 2022, harga pasar yang berlaku pada tahun 2012 digunakan sebagai acuan harga dasarnya.
Penggunaan GDP riil khususnya bermanfaat dalam situasi inflasi, karena tidak terpengaruh oleh perubahan harga akibat inflasi. Rumus perhitungan GDP riil adalah sebagai berikut:
GDP riil = Kuantitas yang diproduksi pada tahun t × Harga tahun dasar
- GDP atau PDB Nominal
Sebaliknya, GDP nominal menggambarkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu periode dengan mempertimbangkan harga-harga yang berlaku saat barang atau jasa tersebut diproduksi.
Dalam definisi ini, rumus perhitungan GDP nominal dapat diringkas sebagai berikut:
GDP nominal = Jumlah barang atau jasa yang diproduksi di tahun t × Harga di tahun t
Dalam praktiknya, pemahaman tentang kedua jenis GDP ini memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai aktivitas ekonomi suatu negara, memudahkan untuk memperhitungkan efek perubahan harga serta faktor inflasi dalam mengukur pertumbuhan ekonomi secara akurat.
Manfaat dari GDP
GDP memiliki peranan penting dalam konsep Pendapatan Nasional dengan berbagai manfaat, di antaranya:
- Pemantauan Perkembangan Ekonomi
GDP memberikan alat untuk membandingkan kemajuan ekonomi suatu negara dari masa ke masa, yang membantu dalam menilai performa ekonomi secara keseluruhan.
- Pembentukan Kebijakan Pemerintah
Data GDP menjadi pedoman penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi oleh pemerintah, baik dalam mengatasi permasalahan ekonomi maupun dalam merancang strategi pertumbuhan.
- Analisis Struktur Ekonomi
GDP mengungkapkan struktur ekonomi suatu negara dengan memisahkan kontribusi sektor-sektor ekonomi yang berbeda terhadap pendapatan nasional, membantu dalam memahami dinamika ekonomi secara lebih rinci.
- Perbandingan Antar Daerah dan Negara
GDP memungkinkan perbandingan kinerja ekonomi antara daerah di dalam negara maupun antara negara-negara berbeda, membantu dalam identifikasi perbedaan, dan peluang kolaborasi.
- Pemantauan Pertumbuhan dan Pendapatan
Pengukuran GDP juga memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi suatu negara serta pendapatan per kapita, yang memungkinkan evaluasi tingkat kesejahteraan masyarakat.
Contoh Soal Perhitungan GDP
Dalam suatu negara, terdapat data sebagai berikut:
- Konsumsi Rumah Tangga: Rp 5.000.000.000
- Investasi: Rp 2.000.000.000
- Pengeluaran Pemerintah: Rp 1.500.000.000
- Ekspor: Rp 800.000.000
- Impor: Rp 600.000.000
Hitunglah Gross Domestic Product (GDP) dari negara tersebut dengan rumus pendekatan pengeluaran.
Jawaban:
GDP = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor − Impor)
GDP = Rp 5.000.000.000 + Rp 2.000.000.000 + Rp 1.500.000.000 + (Rp 800.000.000 – Rp 600.000.000)
GDP = Rp 8.700.000.000
Jadi, GDP dari negara tersebut adalah Rp 8.700.000.000.
Sekian, penjelasan materi mengenai pengertian GDP, rumus, jenis, manfaat, dan contoh soalnya. Semoga bermanfaat.
RISMA KHOLIQ