BANKIR-bankir luar negeri rupanya masih yakin pada kemampuan Indonesia untuk membayar utang. Buktinya, pinjaman komersial dari mereka masih terus mengalir ke negeri ini. Terakhir, Jumat kemarin, 24 bank dari 12 negara telah bersedia memberikan pinjaman US$ 88 juta kepada Bank Bali. Padahal, menurut Presdir Bank Bali Djaya Ramli, banknya semula hanya ingin menjual surat utang yang disebut FRCD (floating rate certificate deposit) bernilai US$ 50 juta. Surat utang berjangka tiga tahun itu dijual kepada bank-bank internasional lewat Arab Banking Corporation dan Sanwa Bank International. "Suksesnya penjualan surat utang itu mencerminkan kerasnya kepercayaan masyarakat keuangan internasional pada ekonomi dan industri perbankan Indonesia," kata T. Mori dari Sanwa Bank, sebagaimana dikutip Jakarta Post. Pinjaman tersebut berjangka tiga tahun dengan bunga 0,5-% di atas suku bunga pinjaman antarbank di London (Libor). Sukses serupa terjadi bulan lalu, sewaktu Astra International menjual surat utang di Jepang bernilai US$ 50 juta, yang ternyata bisa ditingkatkan sampai US$ 83 juta. Sebelumnya, beberapa bank pemerintah dan bank swasta lainnya juga telah menarik pinjaman dari luar negeri. Total pinjaman bank-bank itu diperkirakan mencapai US$ 1,3 milyar, kurang lebih sama banyak dengan pinjaman khusus (special assistance loan) yang dijanjikan IGGI kepada Pemerintah RI tahun ini. Dengan demikian, mudah-mudahan cadangan devisa kita aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini