Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menko Airlangga Hartarto: KEK Punya Peluang Investasi di Tengah Kondisi Global

Menko Airlangga Hartarto menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memiliki peluang khusus untuk mencapai target perkembangan ekonomi sebesar 8 persen.

12 Desember 2024 | 08.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pengembangan kawasan ekonomi khusus atau KEK dapat menjadi salah satu instrumen untuk mencapai target perkembangan ekonomi pemerintah sebesar delapan persen per tahun dan memiliki peluang investasi yang mendorong kegiatan perekonomian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di Tiongkok, Vietnam, negara-negara ASEAN lainnya, hingga Thailand. Jadi menurut saya sudah saatnya KEK di Indonesia memaksimalkan peluangnya,” kata Airlangga dalam acara Indonesia Special Economic Zone Business Forum: Diversifying SEZ Business Opportunity, Senin, 9 Desember 2024 yang dikutip dari situs resmi Kemenko Bidang Perekonomian RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, Menteri Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia saat ini memiliki 24 KEK di berbagai sektor, seperti sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat.

Tantangan 3 KEK yang Disampaikan Airlangga

Pada saat ini, ada tiga KEK yang dilaporkan Menko Airlangga Hartarto yang mengalami permasalahan. Airlangga mengatakan, ia telah menyampaikan laporan progras terbaru KEK kepada Prabowo. Kemudian, Prabowo menanyakan bagaimana perkembangan KEK dan apa saja yang tantangan yang dihadapi.

“Saya sudah laporkan bahwa ada beberapa KEK yang menghadapi tantangan, seperti KEK Tanjung Kelayang, KEK Morotai, dan juga KEK di Aceh karena realisasi investasinya masih sangat terbatas,” katanya.

Dua KEK di antaranya yang disebut politikus Golkar ini menghadapi tantangan bergerak di sektor industri, sedangkan satu KEK bergerak di sektor pariwisata.

Selain dari segi akses, Airlangga menerangkan bahwa ada beberapa KEK pariwisata yang membutuhkan perbaikan. Ia menjelaskan, di Bangka Belitung yang menjadi rumah bagi KEK Tanjung Kelayang butuh akses penerbangan regional.

“Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa regional flight harus dibuka, karena itu lokasinya sangat strategis,” katanya kepada awak media saat konferensi pers.

Tidak hanya di Bangka Belitung, Menko Airlangga menambahkan sejumlah wilayah yang ditargetkan sebagai destinasi wilayah juga dikatakan membutuhkan akses penerbangan.

Nilai Peluang Investasi KEK

Menurut catatan terbaru dari Dewan Nasional KEK, saat ini ada 24 KEK yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Sederet kawasan tersebut dikhususkan untuk sektor industri, pariwisata, digital, dan sektor layanan lainnya.

Pada kuartal III 2024, nilai realisasi investasi KEK secara kumulatif telah mencapai Rp 242,5 triliun. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja hingga September 2024 telah mencapai 151.260 orang dengan 394 pelaku usaha. Dengan pencapaian tersebut, KEK yang telah dimiliki Indonesia saat ini perlu terus didorong agar bisa dimaksimalkan. Terlebih, KEK telah memperoleh beberapa kemudahan dan juga diberikan prioritas untuk menghasilkan devisa.

Ajak Rusia Investasi di KEK

Menko Airlangga mengajak Rusia untuk berinvestasi di KEK. Menurutnya, pemerintah memberikan Rusia saru kawasan khusus yang sesuai dengan industri strategis di negara beruang merah tersebut. Ini disampaikan Airlangga dalam acara SEZ yang juga turut dihadiri oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov.

“Saya rasa kami dapat memberi Anda satu zona ekonomi khusus, tempat yang khusus untuk industri strategis yang Anda miliki di Rusia,” kata Airlangga.

Selain itu, hingga saat ini, kawasan 24 KEK di Indonesia terdiri dari 12 KEK industri, yaitu yang terdapat di Gresik, Kendal, Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Morotai, Palu, Sorong, MBTK, Bitung, Tanjung Sauh, dan Setangga. Selanjutnya, 7 KEK bergerak di pariwisata, yaitu Mandalika, Lido, Tanjung Lesung, Kura Kura Bali, Tanjung Kelayang, Likupang, dan Sanur (pariwisata-kesehatan). Berikutnya, dua KEK lainnya bergerak di sektor digital yang ada di Nongsa dan Singhasari, sedangkan satu KEK yang bergerak di bidang jasa ada di Batam Aero Technic (BAT).

Nabila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus