Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Mimpi <font color=#CC9900>Chairul</font> di Tanjung Bunga

Chairul Tanjung dan Kalla membangun kawasan wisata terpadu terbesar di Asia Tenggara. Gary Goddard, pakar kreatif Hollywood, sebagai konsultannya.

22 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MIMPI itu dibangun di area bekas tambak udang dan ikan bandeng. Di kawasan pesisir bernama Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan, itu, Chairul Tanjung punya proyek baru. Di sanalah, sejak akhir bulan lalu, bos Para Group itu membangun pusat hiburan terpadu Trans Studio Resort Makassar.

Di lahan seluas 12,7 hektare itu akan tegak pusat perbelanjaan, resor bintang lima, gedung perkantoran Mega Tower sebagai kantor operasional Bank Mega di kawasan Indonesia Timur, dan taman hiburan indoor dengan 23 permainan ala Disneyland. Kelak, kompleks wisata terpadu itu menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Proyek besar ini digarap Para Group dengan menggandeng Kalla Group, perusahaan milik keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kerja sama dua perusahaan itu dirintis sejak tahun lalu. Chairul menawarkan kongsi karena tahu Kalla Group punya tanah seabrek di sana. ”Ide mengembangkan pusat hiburan datang dari Pak Chairul,” kata Fatimah Kalla, Direktur Utama Kalla Group, Kamis pekan lalu.

Dua perusahaan itu pun sepakat membentuk perusahaan patungan di bawah bendera PT Trans Kalla Makassar. Dengan komposisi kepemilikan saham, Para Group 55 persen, Kalla Group sisanya. Solichin Jusuf, anak Jusuf Kalla, duduk sebagai salah direkturnya. Proyek itu ditaksir sedikitnya menelan fulus Rp 1 triliun.

Direktur Utama Trans Kalla Makassar, Wibowo Iman Sumantri, mengatakan, separuh dari nilai proyek akan diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan. ”Sudah ada tiga bank swasta besar yang tertarik memberi pinjaman,” Fatimah, yang juga adik Jusuf Kalla itu, menambahkan. Kebutuhan dana sisanya ditutup dari brankas perusahaan.

Sebagai tahap awal, Trans Kalla akan memprioritaskan pembangunan pusat perbelanjaan dan taman hiburan. Dua lokasi itu diharapkan kelar pada April 2009. Untuk memuluskan proses pembangunan dua lokasi tadi, Trans Kalla sampai terbang ke Amerika Serikat.

Di Negeri Abang Sam itu, direksi Trans Kalla bertemu dengan Gary Goddard, pendiri Gary Goddard Entertainment. Gary ditunjuk sebagai konsultan dalam pembangunan proyek tersebut. Menurut Fatimah, Gary diminta bergabung karena ia pakar kreatif di bidang hiburan. ”Karena itu ia dibayar sangat mahal,” kata Fatimah tanpa mau meme rinci berapa honor yang diterima Gary.

Di ranah hiburan, perfilman, dan resor mewah, nama Gary memang jaminan. Dialah konseptor The Jurassic Park River Adventure untuk Universal Creative di Hollywood. Ia juga yang membuat konsep Star Trek: The Experience untuk Paramount Park di Nevada pada 1998, dan The Amazing Adventures of Spiderman untuk Universal Creative di Florida.

Gary, yang pernah menjadi sutradara film fiksi ilmiah Masters of The Universe ini juga membuat rencana induk buat Galaxy Mega Resort di Makao, Caesar Magical Empire di Caesar’s Palace, Las Vegas, dan beberapa museum seperti Museum Georgia di Atlanta dan Museum Grammy di Los Angeles. Di bidang retail, Gary ikut mendesain pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta.

Berbekal bantuan Gary, Trans Kalla yakin proyek ini bisa balik modal dalam tiga tahun. Keyakinan itu bertambah tebal karena hampir 50 persen ruang di pusat perbelanjaan sudah habis dipesan oleh butik-butik internasional seperti Ettiene Aigner, Hugo Boss, Gucci, Mango, Prada, Vertu, dan Francesca Biasia.

Bergabungnya tenant kelas atas itu tidak terlalu mengherankan, soalnya Chairul belum lama ini mengakuisisi PT Mahagaya Perdana. Mahagaya adalah pemegang lisensi merek-merek beken tadi. Chairul juga pemegang lisensi kafe ternama, Coffee Bean dan es krim berkelas Baskin Robbins.

Fatimah berharap keberadaan pusat hiburan itu bisa menjadi magnet baru bagi warga Makassar. ”Kawasan ini bisa menjadi ikon wisata domestik,” katanya. Dia ingin masyarakat tidak perlu lagi mencari hiburan ke luar negeri.

Yandhrie Arvian, Irmawati (Makassar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus