MODERN Group tampaknya mulai "beristri" banyak. Perusahaan yang berangkat dari industri fotografi (merek Fuji) dan perlengkapan rumah tangga buatan Jepang ini, pekan lalu, merayakan pesta perjodohannya dengan investor dari Kanada. Disaksikan tamu-tamu Jepang serta Eka Tjipta Widjaja (Sinar Mas Group) dan Mochtar Riady (Lippo Group), bos Modern Group Hartono Samadikun mengumumkan lahirnya PT Sunlife Assurance. Menurut Vice President Modern Group, Henry H. Hidayat, modal awal perusahaan adalah Rp 12 milyar. "Untuk sementara, 100% modal ini ditanggung Modern Group. Tapi, setelah dua tahun, kemungkinan akan ditingkatkan sebagai perusahaan patungan dengan Sunlife," kata Henry. Sunlife adalah perusahaan asuransi tertua dan terkemuka di Kanada. Beroperasi sejak 1871, Sunlife mempunyai kantor cabang di banyak negara, antara lain AS, Inggris, dan Hong Kong. Dengan aset 58 milyar dolar Kanada, Sunlife dikategorikan oleh pihak penilai Standard & Poor dari Amerika, sebagai perusahaan asuransi yang sangat sehat (AAA rating). Dari kerja sama tersebut, Modern Group, yang baru sekali terjun ke bisnis asuransi, berharap bisa mendapatkan teknologi asuransi Sunlife. Peluang bisnis asuransi jiwa di sini memang masih terbuka lebar. Ada kemudahan dari pemerintah (sejak 1988). Lebih dari itu, semangat berasuransi di Indonesia perlu ditingkatkan. Di Indonesia, rata-rata satu polis dipegang tiga orang. Sedangkan di Jepang, setiap individu rata-rata memiliki tiga polis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini