Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor patung Bali meningkat 35,67 persen karena devisa dari patung selama April 2018 mencapai 4,72 juta dolar AS atau sekitar Rp 66 miliar (dengan nilai kurs Rupiah 14.000 terhadap dolar AS), meningkat 1,24 juta dolar AS (35,67 persen) dibandingkan April 2017 yang sebesar 3,48 juta dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Namun perolehan devisa tersebut dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2018) menurun 312.166 dolar AS atau 6,20 persen, karena pengapalan patung dan cendera mata berbahan baku kayu selama bulan Maret sebesar 5,03 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu, 30 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Ekspor Perhiasan Bali Naik 20 Persen
Adi mengatakan hasil keterampilan perajin dan seniman Bali mampu memberikan kontribusi 9,62 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 49,13 juta dolar AS selama bulan April 2018, meningkat 22,50 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2017 yang tercatat 40,105 juta dolar AS.
Komoditas yang menonjolkan unsur seni itu paling banyak diserap oleh pasaran Amerika Serikat yang mencapai 19,04 persen, menyusul pasaran Jerman 5,18 persen, Spanyol 5,11 persen, Australia 4,60 persen, Belanda 4,78 persen dan Prancis 4,38 persen.
"Selain itu, juga diserap pasaran Singapura 2,39 persen, Jepang 3,69 persen, Cina 0,25 persen, Hong Kong 0,08 persen, serta sisanya 50,48 persen ke berbagai negara lainnya di belahan dunia," ujar Adi Nugroho.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata menjelaskan, patung dalam berbagai bentuk dan ukuran yang menonjolkan unsur seni merupakan satu dari 17 hasil kerajinan skala rumah tangga yang berhasil menembus pasaran luar negeri.
Hasil kerajinan lainnya yang menembus pasaran ekspor itu meliputi kerajinan kerang, kulit, lilin, logam, lukisan, perak, rotan dan kerajinan tulang.
ANTARA