Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Beredar di media sosial sebuah postingan lowongan kerja dari perusahaan bernama Notifikasy Politik untuk posisi kontributor media. Menariknya, salah satu persyaratannya menggunakan narasi "Sayang Bahlil Lahadalia", tulis postingan Instagram Notifikasy Politik, Jumat 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Founder Notifikasy Politik, Ardhan Harish mengungkapkan, lowongan kerja yang dia buat memang dirancang sebagai bentuk kritik dengan bentuk satire. "Ya memang itu sarkas untuk melihat kondisi sekarang ini, " ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 14 September 2025. "Selain itu juga ada IPK 2,3 yang merupakan sarkas ke wapres."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ardhan mengatakan, sebenarnya hal itu ditujukan secara umun kepada kabinet atau pemerintahan. Terkait kenapa memilih nama Bahlil, ia menyebut karena Bahlil memang banyak disorot akhir-akhir ini. "Sebenarnya hal itu untuk orang-orang yang di kabinet," katanya.
Ketika ditanya apakah ada intimidasi yang dialami usai mempublikasikan lowongan pekerjaan tersebut, Ardhan mengisyaratkan adanya tekanan, meski enggan merinci lebih jauh. Menurutnya bentuk tekanan yang dialami media Notifikasy disebut tidak bersifat langsung, tetapi lebih halus. "Secara tidak langsung ada, masih terkontrol. Bentuknya seperti di spam atau dihubungi nomor tak dikenal," tuturnya.
Namun, Ardhan menginformasikan kalau loker yang ia buka memang ada layaknya loker pada umumnya. Hanya saja ia mengklaim itu hanya bentuk kritikan kepada pemerintah. Begini narasi lengkap dari loker tersebut. "Kami mengundang seluruh elemen masyarakat berkontribusi sebagai Citizen Journalism untuk menjadi penyalur suara rakyat dan sebagai mitra kritis bagi kebijakan pemerintah," tulis postingan Intagram Notifikasy Politik, Jumat 14 Februari 2025.
Pilihan editor: 5 Kementerian dan Lembaga yang Akui Susah Bayar Gaji Pegawai Imbas Pemangkasan Anggaran