Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

OJK Rilis Survei Orientasi Bisnis Perbankan Triwulan I 2025: Bank Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Stabil

Berikut hasil survei orientasi bisnis perbankan OJK triwulan 1 2025. Responden perbankan masih optimistis ekonomi Indonesia stabil di tengah pelambatan global

4 Maret 2025 | 06.25 WIB

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. Dok. TEMPO
Perbesar
Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. Dok. TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyelesaikan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan I-2025. Hasil survei yang melibatkan melibatkan 96 bank menunjukkan responden optimistis kinerja perbankan akan semakin baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada SBPO kali ini, OJK juga menghimpun informasi proyeksi atau outlook ekonomi global dan Indonesia tahun 2025. Ekonomi global diperkirakan melambat seiring dengan tingginya tensi geopolitik dan dampak perang dagang atau trade war. Namun ekonomi Indonesia pada 2025 diramal tumbuh stabil. “Proyeksi tersebut didorong penurunan suku bunga acuan, kebijakan ekonomi pemerintah yang pro growth, berakhirnya aksi wait and see oleh para investor untuk investasi kembali setelah tahun politik 2024. Serta inflasi yang diperkirakan masih terkendali,” demikian dipaparkan pelaksana tugas Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, lewat keterangan tertulis, Senin 3 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Responden dalam survei ini merupakan perbankan yang memiliki porsi aset mencapai 96,61 persen dari total aset bank umum berdasarkan data Desember 2024. Hasil survei mencatat Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan pertama 2025 yang tercatat sebesar 66 atau pada zona optimistis.

Keyakinan akan stabilitas perekonomian domestik menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan I-2025 juga berada pada level yang baik, yakni 53. Penyebabnya perkiraan bahwa kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil dan prediksi suku bunga acuan Bank Indonesia yang cenderung menurun.

Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan masih akan tumbuh karena konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat. Hal itu sejalan dengan adanya Ramadan dan hari raya Idulfitri, peningkatan upah minimum provinsi (UMP) 2025 serta stimulus ekonomi dari pemerintah.

OJK juga mencatat mayoritas responden meyakini risiko perbankan pada triwulan I-2025 masih terjaga. Diukur dari indeks persepsi risiko (IPR) sebesar 55 atau berada pada zona keyakinan bahwa risiko cukup terkendali. Responden meyakini kualitas kredit tetap baik. Posisi devisa netto (PDN) pada level rendah dengan aset dan tagihan dalam valuta asing (valas) yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas (long position). Rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit. 

Risiko likuiditas juga diperkirakan masih stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan I-2025 juga optimistis  dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 74.  Keyakinan kenaikan pertumbuhan kredit pada triwulan I-2025 didorong oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang terus berlanjut selama Lebaran. Dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa pada triwulan I-2025 dana pihak ketiga (DPK) juga akan meningkat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus