Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap masih terdapat 86 rencana penawaran umum dalam daftar tunggu (pipeline) dengan total nilai sebesar Rp 50,02 triliun per 16 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan dari total tersebut, sebanyak 59 perusahaan memiliki rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sementara itu masih terdapat 86 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 50,02 triliun, yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan,” ujar Inarno dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
Secara rinci, OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun. Sementara pada penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 14 penawaran, dengan nilai indikatif Rp 27,56 triliun.
Kemudian, penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 7 penawaran dengan nilai indikatif Rp 7,26 triliun, serta PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 6 penawaran dengan nilai indikatif Rp 6 triliun.
"Untuk target 2024, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar 200 triliun, dan juga saya jelaskan bahwa tentunya ini didukung dengan pipeline yang ada saat ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Inarno mengatakan antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat. Hal ini tercermin dari capaian penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp 12,34 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 11 emiten hingga 16 Februari 2024.