Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pabrik Bir Bintang Punya Galeri Sejarah, Mari Intip Isinya

Sebagai produsen bir terbesar di Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia terus berinovasi.

3 November 2017 | 22.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pekerja memeriksa kemasan Bir Bintang saat diproduksi di PT Multi Bintang Indonesia, Tangerang, Banten, 17 April 2015. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mojokerto - PT Multi Bintang Indonesia (MBI) sebagai produsen bir terbesar di Indonesia, yakni Bir Bintang, terus berinovasi. Tidak hanya inovasi di bidang produk minuman alkohol dan non-alkohol, kali ini MBI meresmikan Bintang Gallery. Galeri ini berisi sejarah berdirinya pabrik bir yang berinduk dengan Heineken Group tersebut sejak berdiri di Surabaya sampai pindah ke Kabupaten Mojokerto.

Peresmian Bintang Gallery ini dilakukan bersamaan dengan puncak peringatan 20 tahun pabrik PT MBI di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah petinggi PT MBI pun hadir, di antaranya Presiden Komisaris Cosmas Batubara dan Presiden Direktur Michael Chin. Sedangkan pejabat pemerintah daerah yang datang antara lain Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi.

“Selama 20 tahun keberadaan pabrik di Sampangagung ini tak lepas dari sambutan masyarakat dan dukungan pemerintah daerah yang sangat baik,” kata Cosmas di Mojokerto, Jumat, 3 November 2017.

Simak: Produsen Bir Bintang: Kami Punya Produk Non-Alkohol

Cosmas menambahkan, misi perusahaan tidak hanya pada produksi dan pemasaran produk, tapi juga membantu masyarakat sekitar. “Kami terus mengadakan kegiatan berkelanjutan sebagai bentuk dukungan pada masyarakat, seperti kegiatan berbasis lingkungan,” ujarnya. Kegiatan tersebut di antaranya penanaman ribuan bibit di daerah hulu untuk menjaga sumber mata air, yang menjadi sumber penghidupan masyarakat ataupun bahan baku perusahaan dalam memproduksi minuman.

Pungkasiadi berharap PT MBI bisa memberikan kontribusi berupa bantuan program pembangunan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). “Tahun 2018, kami punya sekitar 4.000 titik pekerjaan dan kami berharap MBI bisa membantu dalam bentuk CSR,” ucapnya.

Para undangan sempat melihat isi galeri yang memamerkan bukti-bukti sejarah berdirinya pabrik bir terbesar di Indonesia tersebut. Perusahaan ini pertama kali didirikan sebagai Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen pada 21 November 1931 di Surabaya dan memproduksi Java Bier, yang merupakan cikal bakal Bir Bintang. Kemudian Heineken Group menjadi pemegang saham utama perusahaan dan berubah nama menjadi Heineken.

Sempat diambil alih pemerintah Indonesia dalam masa nasionalisasi, tapi akhirnya diambil alih kembali Heineken hingga membentuk PT Multi Bintang Indonesia sampai sekarang. Pada 1997, pabrik di Surabaya resmi pindah ke Mojokerto, dan hingga kini MBI punya dua pabrik, yakni di Tangerang yang berdiri pada 1973 dan di Mojokerto sejak 1997.

Selain memamerkan foto-foto dan surat dokumentasi terkait dengan berdirinya perusahaan, Bintang Gallery juga memajang sejumlah peralatan kuno dan modern yang pernah digunakan dalam proses pembuatan bir, mulai timbangan, tabung penggiling, pipa penuang bir, hingga mesin sensor botol bir. Selain itu, galeri menyajikan informasi mengenai cara pembuatan minuman bir yang benar dengan kadar alkohol, yang sesuai dengan aturan.

“Galeri ini bisa jadi destinasi wisata baru yang menjelaskan tentang informasi pembuatan bir yang benar,” kata staf komunikasi PT MBI, Michael Bliss. Menurutnya, galeri Bir Bintang ini masih dibuka terbatas bagi umum. “Sementara grup atau komunitas tertentu bisa mengajukan diri untuk bisa berkunjung ke pabrik dan galeri yang baru diresmikan,” tuturnya.

ISHOMUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus