Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIDAK ada pengusaha hotel di Bali, baik besar maupun kecil, yang
mengeluh menjelang akhir tahun ini. Turis asing dan turis
domestik datang menderu dalam waktu bersamaan. Jika booking
tidak dilakukan jauh hari sebelumnya, para tamu akan sukar
mendapat kamar hotel. Sebelumnya, pengusaha sudah akan sangat
gembira bila tingkat pengisian hotel cuma mencapai 60o, tapi
sejak minggu lalu, menurut laporan koresponden TEMPO Putu Setia,
"jangan harap ada lagi kamar kosong" di Bali.
Bukan hanya hotel mengalami panen, melainkan juga rumah penduduk
Bali yang selama ini sudah biasa menerima turis. Sebagian hotel,
bila kamar sendiri sudah penuh membantu tamu untuk menunjukkan
rumah penduduk mana yang bisa menampung.
Meskipun sudah gembira dengan panen, orang Denpasar agak kecewa
karena penyeberangan fery Ketapangilimanuk sedikit seret.
Biasanya ada dua fery - Belambangan dan Kintamani - beroperasi
di situ. Tapi Belambangan rupanya sedang non-aktif di dok
Surabaya karena kerusakan mesin. Sebagian besar turis domestik,
termasuk banyak rombongan pelajar yang sedang liburan, datang
dari Jawa dengan bis yang meayeberang dengan fery.
Panen ini diduga berlangsung sampai minggu pertama bulan
Januari. Sesudah itu tingkat pengisian hotel akan pasti jatuh
lagi. Tapi hotel raksasa semacam IBB, BSSC, Sanur Beach dan
Hyatt akan tetap stabil, diduga akan bisa di atas tingkat 60%
berhubung penerbangan borongan akan lebih digalakkan.
Minggu lalu pemerintah, misalnya, mengumumkan bahwa mulai
Januari akan bisa diberikan visa on arrival, yaitu tiap
rombongan yang terdiri sedikitnya sepuluh orang akan boleh
mendapat visa pada saat tiba. Telah ditunjuk tiga tempat --
Medan/Belawan, Jakarta/Priok dan Bali -- masuk via udara maupun
laut yang boleh memberikan visa semacam itu yang berlaku untuk
30 hari.
Turis rombongan ini biasanya sebagian besar pergi ke Bali, dan
merupakan porsi besar pula bagi hotel raksasa. Banyak hotel
kecil di Bali, yang kemampuannya terbatas dalam menampung sistim
paket, mungkin kebagian juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo