Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Kamis, 2 Januari 3019, Pukul 14.00 WIB PT PLN (Persero) sudah menyalakan 2.973 gardu distribusi dan menyisakan 2.123 gardu listrik yang masih mati. Dampak banjir Rabu kemarin, semula ada 5.096 gardu listrik yang dimatikan se-Jabodetabek karena berisiko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka, mengungkapkan kendala belum aktifnya semua gardu diakibatkan karena sulitnya akses menuju gardu karena terhalang banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Salah satu kesulitannya adalah akses menuju lokasi gardu masih terkena banjir, sehingga petugas belum bisa menjangkau gardu. Jadi mungkin saja lokasi di rumah pelanggannya sudah surut, namun akses ke gardunya sulit, jadi belum bisa kita nyalakan,” ucap Made melalui keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2019.
Untuk memastikan listrik di lokasi terdampak banjir dapat dinyalakan kembali, Made menuturkan, pihaknya melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir. Hal ini dilakukan untuk memastikan peralatan di gardu distribusi dalam keadaan siap beroperasi.
Dalam proses pemulihan, Made mengungkapkan,PLN menyiagakan 2.337 personel yang tersebar di Jabodetabek. PLN juga menyiapkan 13 perahu karet yang disebar di tiga lokasi terdampak banjir terparah, yaitu Cengkareng, Bandengan, dan Kebon Jeruk.
“Salah satu kesulitannya, kami belum bisa memastikan instalasi di rumah pelanggan dalam keadaan aman. Karena untuk memastikan, kami juga membutuhkan kesepakatan dari perwakilan warga bahwa instalasi di dalam rumah aman setelah terendam banjir,” ujar Made.
Khusus untuk wilayah Banten, dari total 699 gardu distribusi yang terdampak banjir, kini sudah dilakukan pemulihan sebanyak 263 gardu. Adapun lokasi yang sudah menyala antara lain sebagian wilayah Serpong dan Cikokol.