Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah akan Kembangkan Bandara Kertajati sebagai Kawasan Industri Dirgantara

AHY berencana melakukan pengembangan terhadap Bandara Kertajati, Jawa Barat agar menjadi kawasan maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat

23 April 2025 | 15.29 WIB

Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 24 Mei 2018. Proyek Infrastruktur yang dibangun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini diduga melanggar HAM. ANTARA/M Agung Rajasa
Perbesar
Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 24 Mei 2018. Proyek Infrastruktur yang dibangun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini diduga melanggar HAM. ANTARA/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berencana melakukan pengembangan terhadap Bandara Kertajati, Jawa Barat agar menjadi kawasan maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat. “Tahap pertama ini untuk rotary wing untuk helikopter, tetapi ke depan harapannya bisa untuk pesawat-pesawat yang lain,” kata AHY saat ditemui di IDX Tower, Jakarta Selatan, Rabu, 23 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rencana tersebut mulai diinisiasi lewat penandatanganan kerja sama kementerian dan perusahaan. Mereka adalah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda), dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menjadikan Bandara Kertajati agar bisa memberikan fasilitas MRO, AHY juga ingin mengembangkan sejumlah wilayah di Jawa Barat seperti Rebana, Patimban, termasuk Kertajati untuk menjadi aero city atau kawasan kedirgantaraan. “Selain kita ingin menghidupkan bandara tersebut untuk penumpang datang dan pergi, tapi juga ingin mengembangkan kawasan,” tutur dia. 

Menurut AHY, kawasan dirgantara bisa memberikan kontribusi sekitar 4,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Ia optimistis dengan pengembangan itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Misalnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Harapannya (kawasan itu) menjadi sentral pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar politikus Partai Demokrat itu. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus