Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Bakal Melobi Trump untuk Turunkan Tarif Dagang, Ini Kata Apindo

Apindo menilai pemerintah Indonesia perlu memahami arah kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump pada masa kepemimpinannya yang akan dimulai dalam waktu dekat.

15 Januari 2025 | 12.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Band resmi kepresidenan tampil dalam latihan menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump di Washington, Amerika Serikat, 12 Januari 2025. REUTERS/Fabrizio Bensch

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menanggapi upaya lobi Indonesia kepada Amerika Serikat (AS) untuk meminta penurunan tarif dagang. Shinta menilai pemerintah Indonesia perlu memahami arah kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump pada masa kepemimpinannya yang akan dimulai dalam waktu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, dia mewanti-wanti pemerintah agar tetap mewaspadai kebijakan proteksionisme Trump. “Saya rasa kita perlu lihat dulu bagaimana kebijakan Trump, terutama dengan China yang kelihatannya akan dikenakan tarif yang tinggi,” ucap Shinta ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia, menurut Shinta, sebetulnya sudah pernah menghadapi kebijakan Trump yang serupa, yakni melalui negosiasi dalam limited trade deal yang berfokus pada tarif spesial untuk produk tertentu, dan juga negosiasi GSP (Generalized System of Preferences). Dia menyebut Indonesia pun sudah memahami bahwa pendekatan Trump bersifat transaksional. Dengan pemahaman ini, kata Shinta, Indonesia seharusnya dapat bergerak maju dalam negosiasi dagang dengan Amerika.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan Indonesia bakal mengajukan permintaan penurunan tarif dagang kepada Amerika Serikat (AS). Upaya ini, ujar Airlangga, dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang.

“Kami sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan,” tutur Airlangga ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Januari 2025. Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan AS ini, lanjut dia, nantinya dapat dilaksanakan melalui perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA). 

Adapun Airlangga menyebut Indonesia sebenarnya sudah kebal dengan pengenaan tarif dagang tinggi oleh AS. Isu mengenai tarif tinggi ini, menurut dia, bukanlah hal baru. AS telah mengenakan tarif impor pada berbagai komoditas, seperti baju maupun sepatu. “Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia,” ujarnya. 

Donald Trump akan kembali menjabat secara resmi setelah dilantik pada 20 Januari 2025 mendatang. Trump yang berusia 78 tahun berhasil merebut kembali Gedung Putih pada November 2024 lalu, dengan mengamankan 312 suara elektoral. Perolehan suara tersebut melebihi angka 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan. 

Dengan moto “America First”, Donald Trump berjanji memberlakukan tarif 10 persen pada semua barang impor yang masuk wilayah AS. Pendekatan proteksionisme yang diusung Trump dalam kampanyenya merupakan kebijakan yang mengutamakan kepentingan ekonomi domestik AS dan mendorong kebijakan yang menekan ketergantungan pada negara-negara lain. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus