Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mengikuti bimbingan belajar sebagai langkah persiapan sebelum mengikuti seleksi yang diadakan pemerintah tahun ini. Terus meningkatnya jumlah peminat bimbingan belajar Akses CPNS membuat pengelola yakin target 2.000 peserta kursus bakal tercapai tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manager lembaga bimbingan belajar Akses CPNS, Arief, mengatakan tahun ini lembaga yang ia kelola menargetkan peserta yang mendaftar lebih dari 1.000 orang. "Target kami 1000 sampai 2000 peserta," ujar Arief di kawasan Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 6 Januari 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Seleksi CPNS 2018, Ada Jalur Khusus Bagi Lulusan LPDP Berprestasi
Akses CPNS merupakan lembaga bimbingan belajar untuk persiapan seleksi CPNS. Pada tahun 2017 lalu, Akses CPNS memiliki jumlah peserta sampai 750 orang dengan presentase lulus 40 persen.
Lembaga bimbel Akses CPNS saat ini dikelola lebih kurang 50 orang. Lembaga kursus ini memiliki 4 divisi yakni divisi operasional akademik, pemasaran, teknologi, serta keuangan.
Akses CPNS yang pertama kali dibuka pada tahun 2013 ini pada awalnya didirikan setelah Arief dan beberapa temannya melihat peluang untuk membuka lembaga bimbingan belajar khusus seleksi CPNS. "Karena ada pangsa pasar yang kosong, awalnya iseng saja," katanya.
Saat tahun pertama dibuka, Arief mengatakan peserta yang mendaftar hanya berjumlah 100 orang. Peserta kebanyakan berlatar dari pegawai-pegawai honorer sebelumnya. "Tahun 2013 itu 80 persen yang lulus CPNS," ucapnya.
Pada tahun 2014, Akses CPNS memiliki peserta sekitar 400 orang. Namun, yang lolos seleksi CPNS hanya sekitar 40 persennya. "Yang keterima dikit cuma 40 persennya, tapi kementerian-kementerian favorit tetap ada yang masuk," tutur Arief.
Arief menambahkan dengan membuka lembaga bimbel CPNS ini, dia dan beberapa temannya bersepakat untuk membantu orang lain agar dapat lolos. Sebab, kata dia, dirinya mendukung terus perbaikan bagi Aparatur Sipil Negara di Indonesia. "Saya mendorong yang masuk PNS itu niatnya bagus-bagus. Kalau masuknya saya tidak benar, apa yang bisa kita harapkan dari mereka," ujarnya.