Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Kota Palembang akan melakukan relokasi pedagang dalam waktu dekat dalam proses revitalisasi kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir yang saat ini terus berlanjut. Hal itu dikatakan oleh Pj Walikota Palembang, Abdulrauf Damenta saat meninjau lokasi pada Selasa siang, 6 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Relokasi pedagang bukan dilakukan tanpa sebab, selain proses revitalisasi, Abdulrauf Damenta mengatakan, ada aspek yang menjadi sorotan yang menyangkut tata letak pedagang yang diklaim menyumbat saluran air atau drainase, sehingga menyebabkan banjir di Kota Palembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saluran air drainase yang sekarang ini mengakibatkan banjir Kota Palembang itu sebagian besar ada di dalam itu (Pasar 16), semua sudah tertutup oleh lapak-lapak. Ditutup secara paksa itu tidak boleh, dengan adanya revitalisasi saluran air itu terpaksa kita bongkar dan kita benahi," kata Abdulrauf Damenta.
Tak hanya itu, Abdulrauf Damenta juga mengatakan, saat berkeliling area pasar, ia menemukan adanya gudang minyak goreng yang terletak di bawah (kolong) Pasar 16 dengan kondisi yang dinilai membahayakan. Ia juga meminta para pedagang bisa menjalin komunikasi dengan Pemkot Palembang.
"Minyak itu kalau tersulut menimbulkan potensi bisa terbakar, kalau meledak habis kita. Kita mohon sekali para pemilik lapak komunikasi dengan kami, kita sangat komunikatif intinya kita akan melakukan revitalisasi segera untuk kenyamanan semuanya," kata dia.
Abdulrauf juga mengatakan, sejalan dengan revitalisasi Pasar 16 ilir, nantinya lapak- lapak yang terletak di pinggir jalan pasar tumpah yang berpotensi akan terganggu dalam pembongkaran dan penataan Pasar 16, akan direlokasi, dengan memanfaatkan lahan parkir di sekitar Warung Makwo atau yang lokasinya dekat JCO Dermaga Point.
"Sehingga Kalau ada batu atau semen yang jatuh tidak menimpa pedagang kita," bebernya.
Abdulrauf Damenta mengklaim bahwa Pemkot tidak mengganggu aktivitas pedagang, ia mengatakan, Pemkot hanya menata kembali posisi pedagang yang berjualan agar lebih rapi dan nyaman.
"Terkait kesepakatan harga tentu disesuaikan, beberapa kali sudah kita lakukan pertemuan sampai ke tingkat moderat," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Palembang Jaya Abdul Rizal mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali mengadakan rapat terkait revitalisasi dan relokasi pedagang di Pasar 16 Ilir.
"Sesuai komitmen bapak Pj Walikota, revitalisasi harus segera kita laksanakan, kalau tidak dilaksanakan pasti resikonya di pedagang sendiri, PAD dan lain sebagainya," kata dia.
Rizal mengatakan bahwa tahap pertama Minggu depan, pihaknya akan berkomunikasi lagi dengan para pedagang dalam persiapan relokasi dan pembuatan Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Jumlah petak kita itu semuanya 1050, kemudian yang berdagang cuma 439 pedagang. Sisanya itu ada satu orang punya lebih dari satu petak. Jadi rencana kita buat TPS itu sekitar 700 lebih di lapangan ini (parkir)," katanya.
Ia juga mengatakan, pedagang dalam maupun pedagang kaki lima (PKL) di depan, semuanya akan dipindahkan sementara di lokasi lahan parkir yang sudah disiapkan.
"Kemudian jalan di arah Pasar Kuto itu akan kita aspal semua jadi bagus dan revitalisasi tidak ada gangguan lagi, Insyaallah Minggu depan sudah clear paling tidak akhir Agustus sudah operasional," tutupnya.