Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penjualan Turun, Starbucks Bakal PHK 1.100 Karyawan

Tak hanya itu, Starbucks juga akan menghilangkan sejumlah menu yang kurang populer selama ini.

26 Februari 2025 | 14.09 WIB

Ilustrasi. Pelanggan membeli produk Starbucks RTD di minimarket di Indonesia. (ANTARA/HO/Starbucks)
Perbesar
Ilustrasi. Pelanggan membeli produk Starbucks RTD di minimarket di Indonesia. (ANTARA/HO/Starbucks)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat Starbucks bakal memangkas 1.100 karyawannya. CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan rencana ini merupakan bagian dari upaya perombakan karena perusahaan sedang mengalami penurunan penjualan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami menyederhanakan struktur kami, menghilangkan lapisan-lapisan dan duplikasi serta menciptakan tim-tim yang lebih kecil dan lebih gesit," ujar Niccol seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 26 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia memaparkan bahwa perusahaan kini beroperasi secara lebih efisien. Starbuck ingin meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas dan mendorong integrasi yang lebih baik.

Niccol mengatakan perusahaan juga bakal menghapus beberapa minuman yang kurang populer dari menu. Termasuk beberapa minuman campuran frappuccino dan cokelat panas putih, sejalan dengan dorongan penyederhanaan menu.

Niccol diangkat sebagai CEO Starbucks pada tahun lalu. Kala itu saham perusahaan telah kehilangan nilai 40 persen dari harga tertinggi pada tahun 2021. Penurunan disebabkan lemahnya penjualan di AS dan China.

Sejak mengambil alih kepemimpinan enam bulan lalu, saham Starbucks telah naik lebih dari 22 persen. Saham perusahaan naik hampir 2 persen pada perdagangan Selasa sore, 25 Februari 2025. Namun di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK), Starbuck dikabarkan akan terus merekrut posisi-posisi prioritas yang sesuai dengan struktur dukungan yang baru. Sekaligus menambah kemampuan dan kapasitas yang dibutuhkan perusahaan.

Langkah efisiensi ini menurut Niccol tak akan memengaruhi tim di dalam gerai, atau investasi yang dilakukan Starbucks pada jam buka gerai. Menurut laporan tahun 2024 Starbucks mempekerjakan sekitar 211.000 orang di Amerika Serikat dan sekitar 150.000 karyawan secara internasional.

Pada 2018, Starbucks sempat berencana untuk memberhentikan 350 karyawan korporat global sebagai bagian dari rencana restrukturisasi di bawah CEO Kevin Johnson.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus