Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Penyebab Karyawan Tidak Betah dan Pilih Keluar

Kehilangan karyawan teladan adalah kehilangan bagi perusahaan dan mencari penggantinya tentu tak mudah. Berikut penyebab ia memilih keluar.

1 Agustus 2023 | 22.17 WIB

Ilustrasi mengundurkan diri. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi mengundurkan diri. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak karyawan memutuskan mundur dari pekerjaan meski posisinya sudah pas dan mapan. Kehilangan karyawan teladan jelas kehilangan juga bagi perusahaan. Mencari penggantinya butuh berbagai tahap, seperti membuka lowongan baru dan pelatihan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Yang kemudian menjadi masalah adalah karyawan pengganti belum tentu sebaik pegawai sebelumnya. Untuk menghindari hal tersebut, INC memberi saran berikut agar karyawan tidak kabur lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak berkembang
Tak ada karyawan yang akan bertahan pada pekerjaan yang mengharuskannya melakukan hal yang sama selama 20-40 tahun ke depan. Semua pekerja mau karirnya berkembang dan maju. Ketika tahu tidak ada kesempatan untuk maju, pegawai tahu harus mencarinya di tempat lain. Dalam keadaan stagnan tersebut, mereka juga cenderung merasa bosan dan tidak bahagia sehingga performanya memburuk.

Pekerjaan terlalu berat
Stres berkepanjangan dan perasaan terbebani karena pekerjaan akan membuat karyawan memilih keluar. Kadang justru hal ini terjadi pada karyawan paling teladan dan berkomitmen, yang biasanya paling dipercaya atasan. Karena kinerjanya yang baik, mereka cenderung dibebani pekerjaan yang lebih banyak dan berat. Apabila terus-menerus dibebani pekerjaan tanpa penghargaan seperti kenaikan gaji atau jabatan, mereka akan merasa diperlakukan seenaknya. 

Tak ada masa depan 
Tidak ada yang ingin bekerja di  perusahaan yang memiliki visi dan misi yang besar tapi ternyata tidak berkembang. Itu hanya bualan serta membuat karyawan merasa tidak mau menghabiskan ilmu dan bakatnya untuk mendukung sesuatu yang belum jelas masa depannya. 

Minim penghargaan
Orang yang paling tidak peduli sekali pun menginginkan penghargaan untuk pekerjaan mereka. Pamrih adalah sifat alami setiap manusia. Ketika perusahaan gagal menghargai pekerja, pekerja akan merasa motivasinya dibunuh. Penghargaan tidak selalu berbentuk gaji atau bonus tapi bisa juga ucapan sederhana sebagai bentuk terima kasih atas usaha mereka. Itu akan membangkitkan semangatnya untuk bekerja lebih baik. 

Kurang kepercayaan
Karyawan memiliki kemampuan menilai perusahaan dari rasa percaya kepada atasan. Apabila mengetahui ada kecurangan perusahaan terhadap klien atau berperilaku buruk terhadap vendor, bahkan karyawan paling teladan sekali pun akan meninggalkan perusahaan tersebut. 

Kesenjangan yang jauh
Perusahaan memang butuh pemimpin. Namun sikap mengontrol terus-menerus akan membuat karyawan kabur. Ketika diminta terus bekerja tanpa diberi kepercayaan untuk menyumbang ide dan membuat keputusan, mereka akan merasa tidak bahagia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus