Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Penyelesaian Proyek Jalan Tol Pandaan-Malang Dikebut

Masih menyisakan pembebasan lahan 10 persen.

15 September 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masih menyisakan pembebasan lahan 10 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk akan menuntaskan proyek jalan tol PandaanMalang sesuai dengan target. Tol sepanjang 38,48 kilometer yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu masih menyisakan pembebasan lahan sebesar 10 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Perusahaan PT PP, Agus Samuel Kana, mengatakan pembebasan lahan tidak akan menghambat proses pengerjaan. Pasalnya, menurut dia, masalah lahan tinggal menunggu pembayaran. "Tidak mengganggu karena (pembebasan lahan) diselesaikan seiring penyelesaian konstruksi," kata Agus kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah menargetkan proyek tol Pandaan-Malang selesai pada akhir 2018. Pada awal 2019, ruas tol yang masuk dalam jaringan Trans Jawa itu dapat dilintasi kendaraan. PT PP, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, menyatakan hingga Agustus 2018 proses pengerjaan tol yang terletak di Jawa Timur itu sudah mencapai 66 persen.

Tol Pandaan-Malang terbagi dalam lima seksi wilayah. Seksi 1 meliputi Pandaan-Purwodadi (memiliki panjang 15,475 kilometer), Seksi 2 Purwodadi-Lawang (8,050 kilometer), Seksi 3 Lawang-Singosari (7,100 kilometer), Seksi 4 Singosari-Pakis (4,750 kilometer), dan Seksi 5 Pakis-Malang (3,113 kilometer). Total investasi yang dihabiskan dalam proyek yang dikelola oleh PT PP, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur itu mencapai Rp 5,97 triliun.

Memasuki semester II 2018, PT PP mengejar target kontrak baru tahun ini yang dipatok sebesar Rp 49 triliun. Agus mengatakan optimistis target itu bisa tercapai, namun tetap bersikap hati-hati setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan menunda proyek yang terimbas langsung oleh pelemahan nilai tukar rupiah. "Ada beberapa lelang yang akan diikuti, dan semoga target kontrak baru bisa tercapai," kata dia.

Hingga Juli 2018, PT PP sudah membukukan kontrak baru sebesar Rp 27,19 triliun. Kontrak itu naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,86 triliun. Komposisi dari kontrak baru itu berasal dari induk perseroan sebesar Rp 22 triliun dan anak perusahaan Rp 5,19 triliun.

Direktur Keuangan dan Pengelolaan Kapital Manusia PT PP, Agus Purbianto, dalam paparan publik beberapa waktu lalu menjelaskan ada tiga sektor yang menjadi incaran perusahaan untuk mengejar sisa target kontrak baru. Menurut dia, proyek gedung, infrastruktur, dan engineering, procurement, construction (EPC) berpeluang didapatkan. "Dari proyek gedung, ada sekitar Rp 10 triliun, infrastruktur Rp 9,8 triliun, sisanya Rp 12 triliun ada di proyek EPC," kata dia.

Ihwal kondisi keuangan, Purbianto menjelaskan saat ini rasionya dalam keadaan terjaga. Agar berada dalam kondisi sehat, ia menyebutkan, PT PP akan mengikuti ketentuan pemerintah dan rating agency agar neraca saldo terjaga. "Kami perhatikan likuiditas dan leverage," ucapnya.

Analis Hans Kwee menilai emiten infrastruktur dan properti seperti PT PP perlu mewaspadai arus kas perusahaan. Pasalnya, Direktur Investa Saran Mandiri itu menyatakan pembayaran proyek baru dilakukan pemerintah setelah pekerjaan selesai. Karena itu, menurut Hans, perusahaan dituntut cermat mencari skema pembiayaan. "Pendanaannya ada yang dengan divestasi anak usaha atau sekuritisasi aset," kata Hans. ADITYA BUDIMAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus