Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perbedaan Fasilitas Kelas Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Jakarta-Bandung terdiri dari tiga kelas, yakni VIP, bisnis, dan premium ekonomi. Apa saja perbedaan fasilitas kelasnya?

24 Agustus 2023 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 8 Agustus 2023. Progres pembangunan konstruksi stasiun sepur kilat di Padalarang baru mencapai 70 persen. Uji coba KCJB mengangkut penumpang kembali bergeser jadi awal September. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengusulkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung berkisar antara Rp250.000 sampai Rp350.000 untuk satu kali perjalanan. Adapun kisaran tarif itu akan ditetapkan untuk tiga kelas yang tersedia di kereta cepat tersebut. Meski begitu, hingga kini masih belum bisa dipastikan berapa tarif yang akan dikenakan untuk kereta cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentunya usulan harga itu yang paling bawah adalah premium ekonomi hingga kelas paling atas atau first class. Nanti kita akan umumkan besarannya setiap kelas berapa kalau sudah ada hasil pembahasannya untuk tarif," kata GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diketahui, satu rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung terdiri dari 8 kereta dengan total panjang 208 meter. Kereta ini memiliki tiga kelas yakni kelas utama, kelas bisnis, dan kelas premium ekonomi. Lantas, apa perbedaan fasilitas kelas Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Perbedaan Fasilitas Kelas Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB memiliki 11 rangkaian kereta penumpang dan satu rangkaian kereta inspeksi. Dalam satu rangkaian kereta penumpang, terdiri dari delapan kereta. Delapan kereta itu terdiri tiga kelas penumpang, yaitu Kelas Utama dan Kelas Bisnis yang berada di rangkaian satu dan delapan, sementara kereta dua sampai tujuh merupakan Kelas Ekonomi Premium.

Menurut Eva, dari sisi pelayanan dan fasilitas pada tiga kelas kereta cepat yakni ekonomi premium, bisnis, dan utama sebenarnya tidak jauh berbeda. Yang pasti, perbedaan dari ketiga kelas tersebut terletak pada kenyamanan yang akan diterima pelanggan. "Jadi untuk yang kelas di atas, kursinya lebih lebar, jarak antar kursinya lebih jauh. Jadi lebih nyaman," tuturnya.

Dari segi kapasitas penumpang, tiap kelas Kereta Cepat memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Kelas VIP atau Kelas Utama berkapasitas total 18 penumpang. Kelas Bisnis atau kelas 1 berkapasitas total 28 penumpang. Sementara itu, kelas Premium Ekonomi atau kelas 2 memiliki kapasitas total 555 penumpang.

Konfigurasi tempat duduk atau kursi

Kemudian dari segi konfigurasi tempat duduk atau kursi, Kelas Utama memakai konfigurasi kursi 2-1. Kemudian untuk Kelas Bisnis memakai konfigurasi kursi 2-2. Sementara pada Kelas Ekonomi Premium, penumpang mendapatkan kursi dengan konfigurasi 2-3.

Untuk fasilitas penunjang yang tersedia dalam kereta penumpang di antaranya stop kontak, televisi, meja lipat, dan toilet yang ramah untuk pengguna berkebutuhan khusus. Di tengah rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung ini, juga terdapat juga mini bar untuk penumpang yang ingin membeli makanan ringan serta minuman dingin dan panas.

Dikutip dari laman kcic.co.id, selain kecepatan dan teknologi yang dikemas modern, Kereta Cepat Jakarta Bandung juga menghadirkan kereta khusus penumpang disabilitas untuk memberikan kenyamanan ekstra selama dalam perjalanan. Kereta ini juga menyediakan kereta restorasi dengan menu yang akan disesuaikan dengan waktu perjalanan kereta.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengusulkan agar tarif kereta cepat disubsidi, sama dengan moda transportasi massal lainnya. "Baik yang namanya kereta bandara, TransJakarta, KRL, kereta api, LRT, MRT, baik yang namanya kereta cepat, semua harus ada subsidinya," ujar Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.

Menurut Jokowi, subsidi diperlukan agar tarif transportasi massal terjangkau dan mampu menarik minat masyarakat. Soal besaran subsidi yang akan diberikan untuk LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. "Biar dihitung nanti secara teknis," kata Jokowi.

ANTARA | MOH KHORY ALFARIZI | RIZKI DEWI AYU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus