Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah founder, CEO dan owner seringkali didengar dalam konteks dunia usaha dan bisnis. Status tersebut mungkin terdengar sama bagi sebagian orang. Namun ternyata ketiganya memiliki jabatan yang justru berbeda. Tanggung jawab yang dilakukan juga berbeda-beda setiap jenis posisinya.
Perbedaan Founder, CEO dan Owner
Mengutip buku “Information Technology Business Start up” karya Yudha Yudhanto, berikut ini adalah perbedaan istilah tersebut berdasarkan maknanya.
Founder
Istilah founder sebenarnya diperuntukkan untuk para pendiri atau pencetus ide usaha, bisa secara perorangan atau sekelompok. Founder juga biasanya berperan menjadi owner (pemilik) bahkan ada juga yang menjadi CEO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perusahaan startup, biasanya ada juga istilah co-founder. Mereka adalah orang yang bekerja sama dengan founder untuk menjalankan bisnis. Misalnya seperti menyusun rancangan bisnis, mencari pendanaan, mengatur perusahaan, dan sebagainya.
CEO
CEO atau Chief Executive Officer merupakan posisi tertinggi yang ada di sebuah perusahaan. Namun, CEO tidak selalu menjadi pemilik atau penemunya. CEO sendiri bertugas untuk memastikan kegiatan harian di perusahaan berjalan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, owner perusahan memilih dan menentukan orang lain untuk menjadi CEO perusahaan. Sehingga siapa dan kapan yang mendapatkan status ini nantinya bergantung pada kebijakan owner. Dalam kata lain, status CEO ini bersifat periodik.
Owner
Tentu berbeda dengan CEO, owner merupakan pemilik usaha baik perorangan atau kelompok. Mereka yang disebut sebagai owner yaitu mereka yang berinvestasi kepada sebuah perusahaan. Investor juga disebut sebagai CEO jika pemilik utama usaha menjual sahamnya sampai ia tidak memiliki saham lagi yang secara otomatis statusnya keluar sebagai owner atau pemilik usaha.
Tanggung Jawab Founder, CEO dan Owner
Ketiganya memiliki definisi yang berbeda. Selain itu, dari dalam hal tanggung jawab juga memiliki perbedaan masing-masing sebagai berikut:
1. Founder
Tanggung jawab founder yaitu menyusun Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) untuk memastikan legalitas operasional bisnis yang dibangunnya. Dalam hal ini, owner tidak harus berperan banyak karena seorang owner bisa saja bergabung setelah SABH tersebut disusun.
Jika di posisi ini mereka tidak merangkap sebagai owner, maka pekerjaan mereka juga tidak akan terlalu banyak mengambil peran, apalagi dalam operasional bisnis. Hal ini dikarenakan founder tersebut sudah tidak memiliki kepentingan yang ingin dicapai dari usaha yang telah didirikannya.
2. CEO
Walaupun posisi CEO tertinggi di perusahaan tetapi, mereka tidak selalu menjadi pemilik atau penemunya. CEO sendiri bertugas untuk memastikan bagaimana kegiatan harian perusahaan bisa berjalan lancar.
Selain itu, CEO bertugas untuk memimpin pengembangan strategi perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. CEO juga bertanggung jawab untuk menciptakan dan mengimplementasikan visi dan misi perusahaan. Mereka juga mengadakan evaluasi pekerjaan bagi para pemimpin eksekutif lainnya termasuk direktur, wakil presiden, hingga presiden.
3. Owner
Owner biasanya lebih banyak bertanggung jawab terkait operasional bisnisnya. Sehingga tugasnya adalah memastikan apakah operasional bisnis perusahaan memiliki performa yang baik dan dapat menghasilkan keuntungan.
Karenanya, owner lebih banyak berada di posisi strategis atau manajerial atas. Pasalnya, owner juga dapat menentukan arah pengembangan bisnis. Mereka juga bisa memutuskan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan pengembangan tersebut.
Pilihan editor: Tips untuk Para Founder Saat Tahap Awal Merintis Startup
AWALIA RAMADHANI