Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Perempuan Pedagang Pasar Tuntut Janji Gubernur Papua Selatan

Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua mendesak Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo untuk memenuhi janjinya membangun pasar khusus Mama-mama Asli Papua.

11 April 2025 | 17.51 WIB

Para perempuan pedagang pasar di Merauke berkumpul meminta Gubernur Papua Selatan Appolo Safanpo membangun pasar yang layak dan strategis untuk mama-mama asli Papua pada Kamis, 10 April 2025. Foto: LBH Papua Merauke
material-symbols:fullscreenPerbesar
Para perempuan pedagang pasar di Merauke berkumpul meminta Gubernur Papua Selatan Appolo Safanpo membangun pasar yang layak dan strategis untuk mama-mama asli Papua pada Kamis, 10 April 2025. Foto: LBH Papua Merauke

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua mendesak Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo memenuhi janji untuk membangun Pasar Khusus Mama-mama Asli Papua yang layak dan strategis. Permintaan pembangunan pasar tersebut sebelumnya diaminkan oleh Apollo dalam dialog bersama mama-mama Papua pada 14 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua Frederika Debat Ndiken mengatakan, Apolo menjanjikan adanya pasar tersebut ketika dia menjabat sebagai Pejabat Sementara Gubernur Papua Selatan. Ketika itu, dialog berlangsung di pasar asli Papua, yakni Pasar Baru Mopah Lama, Merauke. "Dalam sambutannya, beliau sampaikan bahwa sudah ada diskusi dengan Pansus MRP (Majelis Rakyat Papua) tentang pembangunan pasar khusus untuk mama-mama asli Papua," kata Frederika dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akan tetapi, hingga saat ini, janji tersebut belum juga direalisasikan. Oleh karena itulah mama-mama Papua pedagang pasar kembali mendesak pemenuhan janji Apolo.  "Kerinduan dan aspirasi mama-mama Papua untuk mendapatkan pasar khusus sebagai bagian dari implementasi Undang-Undang Otsus (Otonomi Khusus) Papua di Merauke sudah ada sejak lama, namun tidak ditanggapi serius," ujar Frederika.

Sejak 2023, para pedagang mulai mengorganisir diri dalam wadah bernama Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua. Mereka didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Papua dan aktif menyuarakan tuntutan mereka melalui siaran pers, konferensi pers, hingga demonstrasi ke Majelis Rakyat Papua Selatan.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Merauke sempat membangun Pasar Blorep sebagai respons atas aspirasi mama-mama Papua. Namun, pasar tersebut ditolak para pedagang karena tidak mempertimbangkan lokasi strategis dan aspek keamanan. "Karena menganggap Pemerintah Kabupaten Merauke secara serampangan membangun pasar tanpa memperhatikan beberapa aspek penting, salah satunya adalah letak yang tidak strategis dan Kamtibmas," kata Frederika.

Ada empat hal yang disampaikan Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua terkait pendirian pasar khusus. Pertama, mendesak agar Apolo Safanpo segera memastikan anggaran bersama DPR Papua Selatan untuk pembangunan pasar khusus mama-mama papua. Poin kedua, mendesak Apolo segera pasar di tempat yang strategis atau berdasarkan Aspirasi oleh Ikatan Pedagang Pasar Mama Asli Papua. 

Ketiga, mendesak Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Merauke saling berkoordinasi agar tidak ada dualisme keputusan dalam penentuan tempat dan penggaran. Keempat, jika Gubernur dan DPR Papua Selatan tidak segera memastikan anggarannya, maka mereka dianggap gagal mengimplementasikan UU Otsus terkait pemenuhan hak ekonomi bagi Orang Asli Papua.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus