Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Gubernur Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA), Khaled Mohamed Balama, menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral. Keduanya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara melalui pembentukan kerangka kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MoU tersebut menjabarkan kerangka kerja untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dalam dua mata uang nasional, yakni dirham UEA dan rupiah Indonesia. Di dalam MoU tersebut, dijelaskan jenis transaksi yang memenuhi syarat dan memungkinkan pengembangan pasar keuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perry mengatakan, kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral. "Diharapkan akan membantu dunia usaha mengurangi biaya pemrosesan transaksi," katanya dalam keterangan resmi pada Jumat, 10 Mei 2024.
Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Bank Sentral UEA dan BI akan berkolaborasi mendorong penggunaan mata uang nasional melalui penerapan kerangka kerja secara bertahap. Di samping itu, juga untuk mendukung stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan.
Perry menyampaikan, upaya memperdalam pasar keuangan dan memperkuat hubungan ekonomi UEA dengan Indonesia sangat penting. Upaya ini, kata dia digenjot melalui penggunaan mata uang lokal.
"Inisiatif ini merupakan salah satu upaya mendorong stabilitas dan ketahanan untuk mengatasi meningkatnya kerentanan ekonomi."
Sementara itu, Khaled Mohamed Balama mengatakan, perjanjian kerja sama tersebut menjadi dasar untuk memperkuat kemitraan masa depan antara kedua belah pihak.
"Membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor perbankan dan keuangan, serta sebagai upaya mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi," katanya.
Pilihan Editor: Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara