Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sebulan menjelang berakhirnya masa kerja Kabinet Indonesia Maju, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir merombak jajaran direksi Perusahaan Umum Bulog.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan akan ada perubahan fungsi atau peran dari BUMN pangan tersebut ke depannya. Karena itu, perlu ada penyelarasan dari sisi kelembagaan.
Soal perubahan fungsi dan penguatan Bulog, Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso menunggu kebijakan pemerintah.
SEBULAN menjelang berakhirnya masa kerja Kabinet Indonesia Maju, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir merombak jajaran direksi Perusahaan Umum Bulog. Erick melantik Wahyu Suparyono menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Bayu Krisnamurthi.
Tidak hanya mengganti Wahyu, Erick juga mengangkat Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital. Erick pun menambah jabatan baru, yakni Wakil Direktur Utama Bulog. Posisi ini diisi oleh Marga Taufiq. Pria 60 tahun tersebut sempat menjadi Ketua Pembina Tim Kemenangan Daerah Prabowo Subianto-Gibran Sulawesi Selatan. Dia juga sempat menjadi Staf Khusus Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan di Kementerian Pertahanan.
Sementara itu, Wahyu sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Pria 64 tahun ini bukan orang baru di Bulog. Pada 2015-2017, dia menduduki posisi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Perum Bulog.
Perombakan direksi Bulog yang dilakukan Erick tergolong mendadak. Sebab, Bayu Krisnamurthi baru sembilan bulan menjabat. Bayu ditunjuk menjadi Direktur Utama Bulog pada 1 Desember 2023 menggantikan Budi Waseso, yang telah memimpin Bulog sekitar lima tahun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Han Revanda Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini