Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kebijakan perombakan direksi di perusahaan pelat merah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan suatu kepemimpinan. “Ya memang semua kepemimpinan, termasuk saya, pasti ada waktunya,” kata dia saat ditemui di kantor Kementerian BUMN pada Rabu, 20 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menilai, kebaruan struktur kepemimpinan yang dilakukan secara berkala tidak menutup kemungkinan akan menjadi pintu keberlanjutan dari kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Jadi saya rasa ya semua lumrah lah. Memang pada waktunya jabatan direksi atau komisaris pasti bisa dapat diubah,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui, pada 15 November 2024, Wamildan Tsani Pandjaitan yang sebelumnya memimpin Lion Air secara resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggantikan Irfan Saputra. Penunjukannya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang.
Pada sambutannya pasca didaulat, Wamildan berkomitmen akan melakukan financial and operational review secara menyeluruh, mengakselerasi kinerja perusahaan, serta melakukan ekspansi jaringan dan peningkatan kualitas layanan. "Semua ini akan memperkuat reputasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier yang makin sehat," kata dia.
Adapun, Erick Thohir menugaskan Wamildan untuk memetakan hasil restrukturisasi perusahaan penerbangan pelat merah tersebut yang telah berjalan sejak beberapa waktu sebelumnya. Bersamaan dengan itu, ia juga meminta Wamildan membuat laporan terbaru terkait langkah efisiensi pasca restrukturisasi.
“Yang pasti saya bilang, sebagai dirut baru, tolong mapping-kan hasil restrukturisasi yang sudah berjalan sebelumnya, lalu progres daripada efisiensi yang harus berjalan setelah restrukturisasi, dan ke depan pengembangannya seperti apa,” tuturnya.
Ia menyatakan, Wamildan menjanjikan waktu dua pekan sampai satu bulan untuk memaparkan rencana kerja Garuda Indonesia ke depan di bawah kepemimpinannya. “Beliau menjanjikan ya dalam 2 minggu, 1 bulan, akan coba paparan kembali,” ujarnya. Hal itu, menurut Erick tepat untuk dilakukan mengingat keaktifannya di posisi tersebut bahkan belum genap satu pekan.
Selain Garuda Indonesia, PT Pertamina (Persero) juga diketahui melakukan perubahan susunan pimpinan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan di awal bulan ini, tepatnya pada 4 November 2024.
Dari RUPS tersebut, tercatat ada tiga sosok baru yang akan memimpin BUMN energi itu, yakni Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Komisaris Utama Pertamina, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina, dan Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen Pertamina.
Iwan Bule menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Simon Aloysius Mantiri. Sedangkan, Raden Adjeng Sondaryani menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Ahmad Fikri Assegaf.
Sementara itu, Simon Aloysius Mantiri ditetapkan menjadi Direktur Utama Pertamina. Ia menggantikan Nicke Widyawati, yang telah menjabat sejak 20 April 2018 lalu.
Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.