Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina EP Prabumulih Field mencatatkan kenaikan produksi minyak 709 barrel oil per day (BOPD) dari sumur KRG-PA1. Oleh karena itu, Subholding Upstream Pertamina melalui Regional Sumatera Zona 4 yang juga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKK Migas optimistis dapat mencapai target produksi tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami selalu mendukung upaya-upaya peningkatan produksi migas yang dilakukan Pertamina,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Prabumulih, Matnur Latif dalam keterangan resmi, Selasa, 22 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zona 4 Regional Sumatera kembali mengebor 3 sumur pengembangan, yaitu TMB-PA dan KRG-PA2 oleh Pertamina EP Prabumulih, serta PMN-E oleh Pertamina EP Limau Field.
Sumur TMB-PA dibor pada 16 Februari 2022 menggunakan rig PDSI #20.2/EMSCOD2-M dengan estimasi waktu 50 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak 250 BOPD.
Pada tanggal yang sama, sumur KRG-PA2 dibor menggunakan rig PDSI #32.2/N80UE-E dengan estimasi waktu 44 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak 140 BOPD.
Sementara pada 18 Februari 2022, Pertamina EP Limau Field yang termasuk Zona 4 Regional Sumatera melanjutkan pengeboran sumur PMN-E menggunakan rig PDSI #39.3/D1500-E/PDSI dengan estimasi waktu 32 hari. Target produksi minyak 150 BOPD dan gas 2 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
Tiga sumur pengembangan tersebut berada di dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan. Rencana pengeboran yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat ini, mendapat dukungan positif.
Matnur Latif berharap agar pengeboran kali ini berjalan lancar dan berhasil menambah produksi migas Pertamina. “Harapan kami upaya-upaya yang dilakukan Pertamina berhasil meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas dan memberikan multiplier effect, khususnya bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, General Manager Zona 4 Agus Amperianto mengungkapkan bahwa langkah agresif KKKS yang tergabung dalam Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream itu untuk memenuhi target produksi migas Zona 4, yaitu minyak 23.700 BOPD dan gas 498 MMSCFD.
“Diperlukan strategi jangka pendek dan menengah yang terencana dengan baik,” ucapnya.
Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream telah menyusun rencana kerja sumur Pertamina EP yang cukup masif dengan timeline yang sangat padat. Rencana kerja itu meliputi 41 sumur pengembangan dan empat sumur eksplorasi, 41 sumur workover, serta melakukan well services-well intervention sebanyak 934 sumur.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.