Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Investigasi Dugaan Kerusakan Mesin Mobil Gara-gara Pertamax

PT Pertamina Patra Niaga buka suara ihwal dugaaan mesin mobil rusak gara-gara menggunakan BBM jenis Pertamax.

26 November 2024 | 17.25 WIB

Pengendara sepeda motor antre mengisi BBM di salah satu SPBU kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.650 per liter menjadi Rp12.700 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp14.050 per liter menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp14.550 per liter menjadi Rp13.150 per liter yang berlaku per 1 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perbesar
Pengendara sepeda motor antre mengisi BBM di salah satu SPBU kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.650 per liter menjadi Rp12.700 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp14.050 per liter menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp14.550 per liter menjadi Rp13.150 per liter yang berlaku per 1 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga buka suara ihwal dugaaan kerusakan mesin mobil gara-gara menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Sebelumnya, kasus ini diduga ditemukan di wilayah Cibinong, Jawa Barat.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengatakan pihaknya telah merespons kasus yang sempat viral di media sosial X itu.

“Kami melakukan investigasi internal, mulai dari pengecekan kualitas Pertamax di terminal BBM hingga ke SPBU-SPBU,” kata Heppy melalui keterangan resmi, Selasa, 26 November 2024.

Selain itu, Pertamina mengecek ke bengkel-bengkel di Cibinong dan menggandeng Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung atau LAPI ITB.

“Meski penyebab belum diketahui, apakah dari produk Pertamax atau dari sparepart kendaraan, kami mohon maaf atas kejadian ini,” ujar Heppy.

Heppy mengatakan investigasi kualitas produk dilakukan sejak Jumat pekan lalu. Ia mengklaim Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi dengan bengkel dan LAPI ITB. “Sampel produk sudah kami kirim ke Lemigas untuk uji lab lebih lanjut,” katanya.

Sebelumnya, dugaan mobil rusak gara-gara pemakaian Pertamax diunggah akun @AraituLaki di medis sosial X pada Minggu, 24 November 2024. Akun tersebut mengunggah video di bengkel dengan keterangan bahwa banyak kendaraan mengalami kerusakan filter dan pompa bensin.  

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu disampaikan, bahwa pada hari itu ada 8 kendaraan yang mengalami kerusakan yang sama.

Adapun menurut Heppy, berdasarkan hasil  monitoring sementara di lapangan, kendaraan yang dilaporkan megalami kerusakan mesin hanya terjadi pada brand kendaraan dengan tipe kendaraan tertentu.

Kerusakaan mesin itu, tidak terjaadi di semua kendaraaan yang menggunakan Pertamax. Karena itu, sembari menunggu hasil investigasi, Pertamina terus menelusuri kendaraan-kendaraan yang mengalami kerusakaan mesin diduga karena BBM jenis itu.

 

Pilihan Editor: Harga Pertamax Cs Turun: Perbandingan Harga Pertamina dengan Shell

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus