Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pertumbuhan Penduduk Mulai Melambat, Bappenas: 2045 RI Tak Lagi Keempat Terbesar Dunia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Proyeksi penduduk Indonesia periode 2020-2045.

16 Mei 2023 | 10.55 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada para pemenang SDGs Action Awards dan I-SIM for Cities dalam acara SDGs Annual Conference  di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022. Dok. Bappenas
Perbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada para pemenang SDGs Action Awards dan I-SIM for Cities dalam acara SDGs Annual Conference di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022. Dok. Bappenas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Proyeksi penduduk Indonesia periode 2020-2045. Ia mengatakan Indonesia akan terus mengalami pelambatan pertumbuhan penduduk, khususnya mulai tahun 2030.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia mengatakan pada 2020, Indonesia masih berada di posisi keempat jumlah penduduk terbesar di dunia. "Namun, pada 2045 posisi Indonesia menurun ke peringkat 6 karena pertumbuhan penduduk Indonesia mulai melambat sejak 2030-an," tuturnya di Jakarta Convention Center pada Selasa, 16 Mei 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun proyeksi penduduk Indonesia 2020-2050 ini dilakukan Bappenas bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan prediksi Bappenas, posisi keempat dan kelima pada 2045 nantinya akan ditempati oleh Nigeria dan Pakistan. 

Perhitungan proyeksi penduduk ini menggunakan tiga skenario. Pertama, skenario tren business as usual tanpa ada kebijakan. Hasilnya, tutur Suharso, total fertility rate terus turun sampai 1,9 pada 2045. Diiringi dengan infant mortality rate mencapai 7,85. 

Kemudian yang kedua adalah skenario moderat dengan menargetkan total  dijaga di angka 2,0. Sedangkan nilai infant mortality rate di angka 5,8. 

Terakhir, skenario optimis. Suharso mengatakan dengan skenario ini, Indonesia menargetkan usia harapan hidup sebesar 80 tahun. Angka ini, tuturnya, sederajat dengan negara maju. Nilai total fertility rate dalam skenario optimis dijaga pada angka 2.0. Sedangkan nilai infant mortality rate mencapai 4,2. 

Sementara itu, hasil proyeksi dengan skenario tren business as usual menunjukkan jumlah penduduk pada 2045 akan mencapai 324 juta atau bertambah 54,42 juta orang dari tahun 2020. 

Bappenas dan BPS mencatat, pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahunnya. Angka ini terus melambat setiap tahun. 

Tercatat proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045. 

Menurut Suharso, saat ini struktur penduduk sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Pada 2023, India menjadi negara dengan penduduk terbanyak, menggantikan Tiongkok. Tiongkok pun diperkirakan sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak 2021. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus