Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Pesawat NAM Air Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan IN 181 menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di runway 3 Bandara Soetta atau Soekarno - Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerbangan pesawat dengan registrasi PK-NAO diawaki oleh Capt. Hendra Jusak Jacobus (Instruktur) dan Capt. Hendaryanto beserta First Officer Ferry Firmansyah, dan juga 4 kru kabin dengan membawa total penumpang sebanyak 118 orang ini berangkat dari Pontianak dan tiba di Soekarno-Hatta, Kamis 15 Agustus pukul pukul 09.20 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Runway 3 telah didarati pertama kali oleh pesawat komersial setelah mendapatkan rekomendasi perizinan dari Kementerian Perhubungan," ujar PH SVP of Corporate Secretary Achmad Rifai dalam keterangan tertulis yang di terima Tempo, Jumat 16 Agustus 2019.
Rifai mengatakan hal ini merupakan bagian dari sejarah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk pertama kalinya runway 3 didarati pesawat komersial agar konektivitas serta dapat meningkatkan penerbangan di gerbang utama Indonesia ini.
Dia mengatakan berpuluh-puluh tahun Soekarno-Hatta beroperasi dengan hanya dua runway dan saat ini, kata Rifai, proyek runway 3 sudah bisa dimanfaatkan guna mendukung Soekarno-Hatta dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Indonesia. "Adanya runway 3 membuat kapasitas penerbangan di Soekarno-Hatta meningkat menjadi 114 penerbangan per jam."
Achmad Rifai mengatakan runway 3 saat ini beroperasi dengan panjang 2.500 meter dan nantinya bisa dinyatakan hingga 3.000 meter.
Proyek runway 3 juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Ketika proyek tengah berlangsung, sedikitnya dua kali Presiden Jokowi meninjau langsung ke lapangan. salah satunya pada 21 Juni 2019 atau tepat di hari ulang tahun Presiden.
Saat itu, Presiden Jokowi menginginkan agar runway 3 sudah siap dioperasikan pada Juli 2019 agar kapasitas penerbangan di Soekarno-Hatta meningkat.
“Kita harapkan tidak seperti yang kemarin-kemarin, mau turun muter dulu setengah jam, sudah nggak ada setelah ini rampung. Insyaallah sudah nggak ada. Artinya, tambahan kapasitas yang besar ini ya langsung ketutup karena ngantrinya sudah lama sekali,” jelas Presiden saat itu.
Proyek runway 3 juga mendapat perhatian dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pada 21 Juli 2019, Menhub bahkan sempat menyaksikan pendaratan pesawat kalibrasi di runway 3 guna menguji kesiapan fisik runway.
Di dalam kesempatan itu, Menhub Budi menyatakan runway 3 sudah siap dioperasikan namun masih perlu mematangkan persiapan, runway 3 akan dibuka untuk penerbangan komersial pada pertengahan Agustus 2019 sebagai hadiah ulang tahun ke-74 Republik Indonesia.
“Betapa gembiranya kita di Indonesia, Angkasa Pura II bisa menyediakan fasilitas runway ketiga. Memang sudah diharapkan Presiden agar bisa digunakan segera. Memperingati 17 Agustus. Sekarang sudah bisa, tapi perlu disiapkan semua. Ini menjadi kado untuk kemerdekaan RI,” ujar Budi Karya saat itu.
Adapun proyek runway 3 Bandara Soetta membutuhkan tanah seluas 216 hektare guna membangun runway. Dari kebutuhan tanah seluas itu, AP II sebelumnya sudah memiliki 49 hektare dan sisanya melalui proses pembebasan tanah.